Dedeh bersama suami dan dua anaknya harus mengungsi di tenda pengungsian bersama ratusan korban lainnya.
Dirinya bercerita, terpaksa mengais reruntuhan warungnya, demi makanan.
Hal ini dilakukan lantaran sang buah hati merasa lapar.
"Semuanya warung juga ancur, sekarang kalau pengen ngambilin makanan sampe harus dikerukin dulu, sampe tangan sakit," katanya.
Para pengungsi hanya bisa menunggu suply makanan dari bantuan logistik yang datang atau menunggu dapur umum selesai menyiapkan makanan, melansir TribunnewsBogor.com.
Jika ingin membeli makanan atau mencari kebutuhan di warung, maka warga harus menempuh perjalanan kurang lebih 8 kilometer (Km).
Baca juga: Kisah Relawan Pramuka Soal Handphone Bencana Hingga Evakuasi Jasad dari Longsoran Gempa Cianjur
Sementara itu, pada Sabtu (26/11/2022) pagi tim SAR kembali menemukan empat jenazah korban gempa, di Kampung Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Jenazah 4 korban meninggal tersebut pun dievakuasi ke RSUD Sayang, di pusat kota Cianjur, melansir Kompas TV.
Hingga jam 10.00 WIB, empat jenazah yang ditemukan terdiri dari tiga orang dewasa, dan seorang anak.
Dan alat berat dan anjing pelacak masih dikerahkan untuk pencarian korban lainnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani) (Kompas TV/Dea Davina)