TRIBUNNEWS.COM - Ada fakta terbaru yang terungkap dari kasus sekeluarga yang diracun anak kedua di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Fakta tersebut diungkapkan oleh asisten rumah tangga (ART) keluarga korban, Sartinah.
Ia mengatakan, sebelum kejadian yang merenggut nyawa Abas Ashar (Ayah), Heri Riyani (Ibu), dan Dea Khairunisa (Anak pertama) ini, tiga orang tersebut sempat keracunan es dawet.
Kejadian keracunan es dawet tersebut terjadi tiga hari sebelum satu keluarga tersebut meninggal.
"Bapak, ibu, sama anaknya yang pertama (Dea) itu sempat kayak keracunan habis minum es dawet. Tiga hari lalu. Ibu dan anaknya sudah sembuh. Sudah berobat. Cuma Bapak lagi pemulihan," ungkapnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Sartinah juga mengungkapkan jika tak pernah menemukan kejanggalan atau konflik selama 15 tahun bekerja.
Baca juga: Satu Keluarga di Magelang Tewas, Pelaku Diduga Anak Kedua, Beri Racun pada Teh dan Es Kopi
Hal serupa juga disampaikan oleh kakak kandung Heri Riyani, Agus Sutiarso. Yang Agus ketahui, keluarga adiknya dalam kondisi baik.
"Tidak pernah ada konflik. Korban Abas ini baru saja pensiun per Oktober 2022 lalu dari jabatannya dulu sebagai kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Departemen Keuangan," terang Agus seperti yang dikutip dari TribunJogja.
Ia juga mengungkapkan jika menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak kepolisian.
Keluarga yang tewas diracun tersebut bertempat tinggal di Jl Sudiro, Gang Durian RT 10 RW 1, Martoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Para korban ditemukan meninggal kemarin, Senin (28/11/2022).
Mengutip Kompas, Pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Magelang, AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengungkapkan bahwa polisi telah menyuta barang bukti gelas dan sendok.
"Setiap pagi para korban punya rutinitas minum teh. Kita amankan gelas dan sendok yang digunakan untuk mengaduk teh," ujarnya
Diketahui, keluarga korban memang memiliki kebiasaan minum kopi dan teh setiap pagi.