Gejala Keracunan Sianida
Keracunan sianida menyebabkan warna kulit menjadi kemerahan.
Hal ini karena oksigen terperangkap di dalam darah dan tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
Gejala keracunan sianida dapat muncul dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah terpapar.
Dalam beberapa menit, paparan sianida dalam jumlah kecil dapat menyebabkan gejala berupa pusing, sakit kepala, mual dan muntah, napas cepat, jantung berdetak cepat (aritmia), gelisah, lemah lesu, hilang kesadaran dan meninggal dunia.
Pertolongan Pertama Saat Keracunan Sianida
Berikut ini langkah penanganan pertama pada korban keracunan sianida:Apabila pakaian atau tubuh terkontaminasi cairan atau larutan yang mengandung sianida, singkirkan pakaian korban yang terkontaminasi
1. Jangan diberi minum atau dibuat muntah
2. Jangan melakukan bantuan napas mouth to mouth pada korban
3. Evakuasi ke area terbuka untuk mengurangi paparan gas sianida
Penanangan dokter
1. Jika sianida tertelan, pasien akan diberikan arang aktif yang dapat menyerap racun, agar tubuh dapat bersih dari sianida dengan aman, dengan catatan keracunan masih dalam kurun waktu 4 jam.
Paparan sianida dapat memengaruhi asupan oksigen pasien, sehingga dokter akan memberikan alat bantuan pernapasan berupa masker atau tabung endotrakeal.
Dalam kasus keracunan sianida yang parah, dokter akan memberikan salah satu dari dua penawar (antidot), yaitu:
Pemberian antidot sianida, yang terdiri dari tiga jenis:
1. Amil nitrit, yang dihirup selama 15-30 detik
2. Natrium nitrit, yang diberikan melalui infus selama 3-5 menit
3. Natrium tiosulfat, yang diberikan melalui infus selama sekitar 30 menit
4. Pemberian hydroxocobalamin (cyanokit)
5. Zat ini bekerja dengan mengikat sianida untuk menghasilkan vitamin B12 yang tidak beracun.
Hydroxocobalamin dapat menetralkan sianida pada tingkat yang cukup lambat sehingga memungkinkan enzim yang disebut rhodanese untuk mendetoksifikasi sianida di hati. (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani) (GridHealth/Aldita Prafitasari)