Hal itu dijelaskan oleh Kepala Biddokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Summy Hastry Purwanti, dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
"Jelas penyebab kematian akibat masuknya racun. Kemarin pemeriksaan laboratorium sudah keluar dan hasilnya positif sianida. Hanya sianida saja," jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Rabu (30/11/2022).
Ia mengatakan kandugan sianida yang ditemukan berada di organ lambung, sampel darah, dan urine ketiga korban.
Pada bagian bibir dalam, tenggorokan hingga lambung dan usus korban juga ditemukan ciri-ciri adanya zat beracun dan berwarna kemerahan.
Kombes Summy Hastry Purwanti menjelaskandua sendok sianida yang diberikan kepada korban, kandungan itu cukup besar dan sangat mematikan.
“Sekitar dua sendok itu cukup besar. Jadi kalau di ilmu Toksikologi, dua miligram sianida itu sudah sangat mematikan," jelasnya.
Pernah lakukan percobaan pembunuhan sebelumnya pakai racun arsenik
Dhio Daffa tega membunuh Abbas Ashar (58) ayah pelaku, Heri Riyani (54) ibu pelaku, Dhea Choirunnisa (24) kakak pelaku atau anak pertama.
Awal mula dikatakan Dhio, dirinya mengaku membunuh keluarganya karena terbebani ekonomi dan sakit hati.
Baca juga: Kedekatan Korban dan Tersangka Kasus Pembunuhan di Magelang, Pernah Unggah Kebersamaan di Medsos
DDS pun sudah dua kali berencana melakukan pembunuhan.
Percobaan pertama, DDS diketahui memasukkan racun arsenik pada minuman dawet yang dibelinya, namun hal tersebut tidak membunuh keluarganya lantara dosis racun yang sedikit.
ART keluarga itu, Sartinah (48), mengungkapkan memang korban sempat keracunan setelah minum es dawet tiga hari lalu.
"Bapak, ibu, sama anaknya yang pertama (Dea) itu sempat kayak keracunan habis minum es dawet. Tiga hari lalu."
"Ibu dan anaknya sudah sembuh. Sudah berobat, cuma Bapak lagi pemulihan," ungkapnya.