Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Mangement Center (MDMC) telah rampung membangun 200 hunian darurat bagi warga terdampak gempa Cianjur.
Hal itu disampaikan Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H Budi Setiawan dalam konverensi pers secara virtual, Senin (5/12/2022).
“Hari ini mungkin sudah lebih dari 200 (hunian darurat) yang kita bangun. Tentu saja ini masih bagian kecil,” ujarnya.
Budi mengatakan pembangunan hunian darirat itu dilakukan di lahan yang sudah dimungkinkan. Bahkan, lanjut dia, dalam pembangunannya ada beberapa lahan yang disewa Muhammadiyah.
“Bahkan kami harus menyewa lahan menggangu tanaman yang sudah ada agar bisa berdiri lahan hunian darurat. Ada beberapa,” tuturnya.
Baca juga: Rencana Muhammdiyah Bangun Hunian Darurat Terhalang Alat Berat dan Pendataan Korban Gempa Cianjur
Namun hal itu bukan menjadi penghambat Muhammadiyah membangun hunian darurat.
Sebab bagi Muhammadiyah, kata Budi, membangun hunian darurat sama dengan memberikan privasi bagi warga terdampak gempa Cianjur.
Sekaligus pula untuk menghindari warga terdampak gempa untuk hidup secara komunal, mengingat dalam tenda darurat dapat diisi oleh 75 orang dari latar belakang yang berbeda-beda.
“Hunian komunal yang di satu tenda besar berjunlah 75 orang, kecil dewasa campur seperti itu, ada persoalan sosial. Ini yang kami hindari,” katanya.
“Sekarang mereka merasa privasinya ketika di hunian darurat,” sambung Budi.
Muhammadiyah pun menargetkan bakal membangun lebih banyak hunian sementara bagi warga terdampak gempa Cianjur, khususnya dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
“Mungkin bisa tahan dua tiga tahun sampai nanti pemerintah membantu hunian tetap. Selalu ada tahapan seperti itu,” ucap Budi.
Untuk diketahui, Muhammadiyah terus mempercepat pendirian 500 unit hunian darurat (hundar).