News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Meninggal di Magelang

Takaran Sianida yang Digunakan Dhio untuk Membunuh Keluarganya, Racun Dibeli dengan Uang Orangtua

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang Dhio Daff, pelaku pembunuhan sekeluarga di Magelang. Dhio Tega Racuni Keluarganya. Polisi ungkap takaran zat racun yang dicampurkan Dhio ke minuman tiga anggota keluarganya.

TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap takaran zat kimia sianida yang dicampurkan oleh tersangka, Dhio Daffa ke minuman ketiga anggota keluarganya yang kini telah meninggal.

Plt Kapolresta Magelang, Jawa Tengah, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan dari keterangan tersangka takaran zat kimia sianida yang digunakan setiap korban berbeda.

Hal ini dilakukan tersangka karena mengetahui efek sianida berbeda sesuai dengan daya tubuh korban.

Sianida yang dicampurkan ke minuman ayahnya sebanyak satu setengah sendok teh.

Sementara ibunya satu sendok teh dan kakaknya satu seperempat sendok teh.

Baca juga: Anak yang Bunuh Keluarganya di Magelang Sewa Mobil untuk Ambil Sianida dan Arsenik, COD dengan Kurir

"Berbeda itu (takaran) karena masing-masing orang memiliki daya tahan tubuh terhadap suatu hal yang masuk ke dalam tubuh juga berbeda-beda. Sehingga, tersangka ini belajar dulu dari internet melalui browsing,"

"Bahwasanya, itulah berapa jumlah atau takaran yang harus diberikan kepada masing-masing korban (agar bisa meninggal dunia)," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.

AKBP Mochammad Sajarod menambahkan tersangka memperoleh racun sianida dan arsenik secara online.

Sianida yang dibeli seharga Rp 700 ribu dengan berat 100 gram, sedangkan arsenik dibeli dengan harga Rp 450 ribu sebanyak 10 gram.

Racun arsenik digunakan tersangka pada percobaan awal dan gagal karena korban hanya merasa mual.

Pada percobaan kedua tersangka menggunakan racun sianida yang lebih mematikan dan membunuh tiga keluarganya.

Baca juga: Mengenal Sianida Zat Kimia Pembunuh Sekeluarga di Magelang, Digunakan untuk Basmi Hama dan Serangga

Uang yang digunakan untuk membeli dua racun ini didapatkan dari orangtua tersangka.

"Sedangkan, tersangka mendapatkan uang itu dari orang tuanya, (bilangnya) untuk jajan. Tersangka yang tidak bekerja apalagi anak bungsu jadi menurut informasi yang kami dapat, tersangka selalu diberikan kasih sayang yang berlebih dari kedua orangtuanya. Sehingga apa saja yang menjadi permintaannya selalu terpenuhi, terlebih uang jajan maupun selebihnya," terangnya.

Dhio belajar dari kasus Munir dan Mirna

Tiga anggota keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). Rumah korban ketika dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengungkap jika tersangka, Dhio Daffa melakukan aksi pembunuhan dengan racun terinspirasi dari kasus Munir dan Mirna.

Dalam merencanakan pembunuhan, Dhio mempelajari kasus Munir, kasus racun pada makanan sate dan kasus kopi Mirna.

Mochammad Sajarod menjelaskan, tersangka belajar mengenai zat kimia yang digunakan dan cara membuat korban meninggal.

"Ternyata, yang bersangkutan menjelaskan belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi. Di mana kasus yang pernah terjadi itu kasus yang menggunakan zat kimia, antara lain kasus Munir yang waktu itu meninggal karena zat kimia arsenik."

"Yang kedua, kasus yang terjadi di Jogja beberapa waktu lalu yang mana ada sate yang diolesi zat kimia berupa sianida ,dan juga kasus Mirna yang mengunakan sianida dicampurkan ke dalam kopi," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.

Tersangka juga mengaku telah merencanakan pembunuhan ini sejak Selasa (15/11/2022) dan pada percobaan pertama gagal.

Baca juga: Daftar Kebohongan Tersangka Kasus Pembunuhan di Magelang, Mulai dari Pekerjaan hingga Motif

Percobaan pertama yang dilakukan tersangka terjadi pada Rabu  (23/11/2022) dengan cara mencampur racun jenis arsenik ke minuman dawet ketiga korban.

Namun, pembunuhan ini gagal karena para korban hanya mengalami mual dan tidak meninggal dunia.

Mochammad Sajarod mengatakan tersangka belajar dari percobaan pertama yang gagal dan pada percobaan kedua mengganti racun dengan jenis sianida yang lebih mematikan.

"Dia merencanakan itu sudah sejak lama, sejak tanggal 15 November yang lalu. Terkait percobaan pembunuhan yang pertama, karena tidak berhasil maka merencanakan kembali dan membeli zat kimia lain yang memiliki efek mematikan," terangnya.

Ia menambahkan jika tersangka akan didampingi penasihat hukum yang ditunjuk oleh negara.

"Ya, karena ancaman hukumannya terkait pasal yang kami sangkakakan yakni hukuman mati atau penjara seumur hidup, itu wajib didampingi oleh penasihat hukum, yang ditunjuk oleh negara," pungkasnya.

Sosok Dhio Daffa

Dhio Daffa Syahdilla (22), tersangka kasus pembunuhan di Magelang, Jawa Tengah berasal dari keluarga mampu dan sering dimanja oleh orang tuanya.

Hal ini diungkapkan oleh sahabat Dhio, Adrinan yang tidak menyangka Dhio tega membunuh anggota keluarganya sendiri.

Baca juga: DDS Pembunuh Sekeluarga di Magelang Habiskan Uang Rp 32 Juta Tiap Bulan

Diketahui, Dhio telah menjadi tersangka kasus pembunuhan yang menewaskan ayahnya, Abbas Ashar (58), ibunya, Heri Riyani (54), dan kakak perempuan pertama, Dhea Choirunnisa (25).

Dhio terbukti membunuh keluarganya sendiri dengan cara memberikan racun sianida pada minuman teh dan es kopi, Senin (28/11/2022).

Adrinan menjelaskan, jika kehidupan Dhio dari kecil sudah berkecukupan dan terlahir dari keluarga yang mapan.

"Selama saya mengenal dia, memang dari pihak orangtua inginlah anaknya itu apa-apa enak. Dari orangtua juga saya rasa kecukupan banget untuk membiayai dia." ujarnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Sabtu (3/12/2022).

Ia mengatakan karena hal inilah sifat Dhio menjadi manja karena semua kebutuhannya selalu terpenuhi oleh keluarga.

"Bisa dibilang kayak gitu (dimanjakan) sama orangtuanya," jelasnya.

Menurutnya, Dhio memiliki standar hidup yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan teman-temannya.

"Kalau Dhio ya lumayan standar dia agak tinggi memang." tambahnya.

Di matanya, Dhio kerap mentraktir teman-temannya.

Baca juga: Sosok Dhea Chairunnisa, Korban Pembunuhan di Magelang, Pernah Kerja di Bank dan Berencana Menikah

Namun orang yang ditraktir Dhio adalah orang terdekatnya dan tidak semua teman mendapat perlakuan yang sama.

"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit."

"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini