“Saat gempa saya lagi di dapur, tiba-tiba terasa getaran cukup keras,” katanya saat dihubungi TribunBali.
Dia mengaku merasakan guncangan gempa sebanyak dua kali dengan getaran yang hampir sama.
Setelah gempa terjadi beberapa genting rumahnya bergeser dan hampir jatuh.
Gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Karangasem membuat warga panik, dan beberapa memilih tidur di teras rumah karena khawatir dengan gempa susulan.
Seperti yang diungkapkan Wayan Sudi, asal Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.
Ia sempat merasakan beberapa kali gempa yang guncangannya cukup keras.
"Tadi saat gempa saya sedang di rumah. Begitu terasa gempa, saya langsung selamatkan cucu dulu yang berada di kamar," ujar Wayan Sudi.
Gempa berpusat di wilayah Kecamatan Karangasem, terasa hingga di Buleleng khususnya Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, yang berbatasan langsung dengan Karangasem.
Perbekel Desa Tembok, Dewa Komang Yudi Astara menyebut, khusus di wilayahnya getaran terasa cukup keras, berdurasi cukup lama hingga 8 kali.
"Getaran yang paling keras itu gempa yang pertama," ucapnya.
Baca juga: Gempa M 4,0 Guncang Pangandaran Jawa Barat Sore Ini, Berpusat di Laut, Kedalaman 34 Km
Meski demikian, Yudi menyebut sejauh ini belum ada warga yang mengungsi atau tidur di luar rumah.
Demikian dengan kerusakan yang ditimbulkan, sejauh ini belum ada laporan dari masing-masing kepala dusun.
"Laporan kerusakan belum ada. Warga juga tidak ada yang mengungsi, namun mereka tetap waspada," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyebut, sejauh ini belum ada laporan kerusakan yang diterima, dari guncangan gempa tersebut.
Ariadi pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta memantau informasi resmi dari BMKG
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunBali/Saiful Rohim)