TRIBUNNEWS.COM - Jasad seorang perempuan ditemukan di Jalan Anasta Wijaya, Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (16/12/2022).
Belakangan diketahui identitas korban yakni SMR (21). Ia menjadi korban pembunuhan.
Pelaku tak lain merupakan kekasih korban berinisial MH (25).
MH tega menghabisi nyawa kekasihnya dengan dianiaya hingga dibakar lalu membuang jasadnya.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya meringkus pelaku pada Minggu (18/12/2022) sekira pukul 10.00 WITA.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut sejumlah fakta kasus pria habisi nyawa kekasihnya di Nunukan:
Baca juga: Wanita Dibunuh dan Dibakar Kekasih di Nunukan, Gelang Perut Jadi Petunjuk Hingga Pelaku Ditangkap
1. Motif Pembunuhan
Melansir TribunKaltara.com, pelaku diketahui merupakan seorang karyawan di sebuah toko bangunan.
Sementara korban bekerja sebagai pelayan di sebuah warung makan di Jalan Lingkar Nunukan.
Pelaku diketahui memiliki hubungan asmara dengan korban.
Namun, pelaku mengaku sakit hati karena korban menolak menikah dengan pelaku.
Puncaknya, korban meminta putus dari pelaku. Hal itu membuat MH gelap mata hingga akhirnya membunuh SMR.
"Beberapa pekan terakhir korban minta putus dari tersangka."
"Namun, tersangka tidak mau dan ingin menikahi korban."
"Karena ditolak, akhirnya korban dibunuh," kata Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto.
2. Dianiaya hingga Dibakar
Baca juga: Sosok Ibu 3 Anak yang Tega Bunuh Bayinya, Sempat Beri ASI, Tutupi Kehamilan dari Suami dan Tetangga
Merasa sakit hati, pelaku akhirnya merencanakan aksi keji untuk menghabisi nyawa korban.
"Tersangka mengaku telah membunuh kekasihnya itu sendirian, dia memang rencanakan pembunuhan itu," ujar Ricky.
Untuk melancarkan aksinya itu, pelaku menunggu korban pulang bekerja, lalu membawanya ke sebuah tempat.
Di tempat itu, pelaku menganiaya korban secara sadis hingga korban meninggal dunia, dilansir Kompas.com.
Setelah itu, pelaku memastikan korban tidak bernyawa dan membungkus korban dengan karung.
"Di lahan kosong bersemak berjarak sekitar 100 meter dari APMS tersebut, pelaku membakar korban," ungkap Ricky.
3. Jasad Korban Ditemukan oleh Pemburu
Keesokan harinya, jasad korban ditemukan oleh seorang pemburu burung bernama Wandi.
Wandi mengaku, awalnya mencium bau busuk saat hendak pulang berburu burung punai.
"Saya sudah dapat empat ekor burung punai malam tadi. Saya rasa, cukup untuk lauk makan, dan berniat pulang ke rumah. Entah kenapa, saya tiba-tiba mencium aroma busuk, kadang tercium, kadang juga tidak, karena kondisi angin," ujarnya, Sabtu (17/12/2022), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: 5 Fakta Ibu Bunuh Bayinya di Surabaya: Motif Gara-gara Tak Ingin Punya Anak Lagi
Wandi lantas mencoba mencari sumber bau tersebut.
Dengan senter, ia menyorot semak-semak hingga akhirnya melihat gundukan yang menjadi sumber bau.
Wandi sempat mengira gundukan itu adalah bangkai sapi. Sebab, tak jauh dari kebun itu terdapat kandang sapi.
Namun, saat ia mendekati gundukan itu, Wandi melihat kaki manusia.
"Saya terkejut, lalu lari kencang ke pinggir jalan dan menelepon temannya agar melaporkan temuan mayat tersebut ke polisi," bebernya.
4. Korban Sempat Dilaporkan Hilang
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang oleh kedua orangtuanya.
Orangtua korban melapor ke polisi bahwa anak perempuannya hilang sejak Selasa (13/12/2022).
Setelah melakukan pencarian, pihak kepolisian kemudian menerima laporan terkait temuan jasad perempuan tanpa identitas.
Jasad perempuan itu langsung dibawa ke RSUD Nunukan untuk dilakukan visum dan autopsi.
"Begitu petugas perlihatkan mayat wanita itu kepada pasangan suami istri, mereka langsung mengaku mayat itu anaknya."
"Melalui ciri-ciri pakaian yang dikenakan dan gelang perut yang terbuat dari benang," terang Ricky.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKaltara.com/Febrianus Felis, Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)