TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Sebuah mobil tercebur di dermaga dua Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada Jumat (23/12/2022) malam.
Insiden itu terjadi saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 dimana mobil tersebut hendak menaiki kapal.
Mobil tersebut ditumpangi oleh dua orang dan sempat terombang-ambing di pinggir KMP Shalem sesaat setelah tercebur ke laut.
Baca juga: ASDP:Trafik Kendaraan Melintas Pelabuhan Merak Jelang Periode Natal dan Tahun Baru 2023 Naik
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga menyampaikan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
"Betul telah terjadi kecelakaan satu unit kendaraan Daihatsu warna silver jatuh kedalam laut, pasca hendak melintas remdoor menuju ke dalam kapal ferry Shalem," ujarnya yang dikutip dari TribunBanten.com, Sabtu (24/12/2022).
Shinto menjelaskan, insiden itu terjadi pada saat mobil hendak naik ke kapal ferry.
Pada saat mau naik ke kapal, tali di kapal melebar sehingga side rem tidak lagi menempel di kapal.
Sehingga kemudian mobil yang ditumpangi dua orang itu, terjatuh ke laut.
Baca juga: Mobil Tercebur saat Hendak Masuk Kapal Ferry di Pelabuhan Merak, Pasutri Diselamatkan 6 Petugas
"Penumpang di mobil ada 2 orang, suami istri, sesuai manifes juga 2 orang," katanya.
Pada saat insiden terjadi, empat orang personel Polairud Polda Banten beserta Basarnas langsung terjun ke air.
Beruntung korban dapat diselamatkan oleh empat orang personel, yakni Bripka Atur, Bripka Hasanudin, Bripka Abdul Waris, dan Bripda Eris beserta tim dari Basarnas.
Petugas melakukan evakuasi dengan proses rescue mengunakan pelampung.
"Kedua korban saat ini dibawa ke RS Krakatau Medika Cilegon dengan menggunakan kendaraan dinas milik Ditpolairud Polda Banten,” terang Shinto.
Disampaikan Shinto, pada saat mengetahui adanya insiden tersebut, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto beserta rombongan langsung menuju TKP.
Kedatangannya ke sana untuk memastikan korban dari insiden itu dalam keadaan baik.
Baca juga: ASDP Indonesia Ferry: Sudah 108 Ribu Orang Menyeberang dari Bakauheni ke Merak
“Kapolda Banten bersama Wakapolda dan beberapa PJU Polda Banten langsung menuju TKP, tepat 10 menit setelah kejadian,” ungkapnya.
Dalam hal ini, kata Shinto, Kapolda Banten memberikan peringatan tegas kepada otoritas penyeberangan, untuk senantiasa memastikan keselamatan masyarakat.
“Kapolda Banten memberi peringatan tegas kepada otoritas penyeberangan untuk senantiasa memastikan keselamatan penyeberang diprioritaskan," katanya.
Sehingga dapat menghindari kecelakaan tersebut kembali terjadi.
Penyelidikan lebih lanjut tentang peristiwa ini akan dilakukan Ditpolairud Polda Banten.
Baca juga: Jelang Natal 2022, Trafik Penumpang dan Kendaraan dari Merak Menuju Bakauheni Mulai Ramai Lancar
Kesaksian Warga
Salah satu saksi mata yang juga ikut menolong korban, Kasman mengatakan, mulanya hanya bagian depan kendaraan yang tenggelam sesaat setelah mobil tercebur ke laut.
Mobil sempat terombang-ambing di pinggir KMP Shalem. Saat itu, terdapat dua orang yang masih terjebak di dalam mobil.
Petugas gabungan pun langsung terjun ke laut untuk menolong mereka.
"Saya langsung lompat, awalnya suami keluar duluan masih sadar, ketika saya tanya ada lagi apa masih ada orang di dalam? Masih ada istri," kata Kasman kepada wartawan, Sabtu (24/12/2022).
Dalam kondisi gelap, dia berupaya menarik anggota tubuh korban yang masih terjebak di dalam mobil.
"Saya langsung liat ke dalam meski gelap, tapi masih keliatan tangannya, saya tarik ke atas," ujar Kasman.
Sejumlah petugas membantu membukakan pintu agar korban dapat keluar.
Saat itu, kata Kasman, kedua korban dalam kondisi selamat meski tubuhnya lemas dan kedinginan karena mobil mulai tenggelam hingga penuh terisi air.
"Kalau suaminya masih sadar masih bisa keluar sendiri, tapi istrinya sudah lemas dan memang badannya berat sehingga butuh tenaga ekstra," kata dia.
Baca juga: Jelang Natal 2022, Trafik Penumpang dan Kendaraan dari Merak Menuju Bakauheni Mulai Ramai Lancar
Petugas membawa para korban ke mobil ambulans untuk mendapatkan penanganan medis di rumah sakit Krakatau Medika, Cilegon.
"Langsung dibawa ambulans, ke rumah sakit sama polisi," ucap dia.
Saksi lainnya, Bripka Hasanudin mengatakan, mengetahui adanya mobil tercebur secara refleks langsung terjun ke laut untuk menolong korban.
Sebelum terjun, dia dibekali peralatan penyelamatan seperti life jaket, tali, hingga handuk.
"Jadi pada saat itu posisi mobil masih di permukaan air dan masih mengambang," kata Hasanudin.
Proses penyelamatan sempat terkendala cuaca dan ombak laut yang lumayan kencang.
Sebelumnya, sebuah mobil pribadi tercebur ke laut diduga karena pintu kapal tidak terkunci.
"Posisi mobil Daihatsu silver di atas ram door mau ke Kapal Feri Shalem, saat mau naik, tali di kapal melebar sehingga side rem tidak lagi menempel di kapal," kata Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga melalui keterangan tertulisnya, Jumat (23/12/2022) malam.
Baca juga: ASDP:Trafik Kendaraan Melintas Pelabuhan Merak Jelang Periode Natal dan Tahun Baru 2023 Naik
Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
Pihak kepolisian masih menyelidiki insiden terceburnya mobil saat hendak masuk ke dalam KMP Shalem di dermaga dua Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada Jumat (23/12/2022) malam.
Pasca-insiden tersebut, penyidik dari Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Banten melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
"Dalam melakukan olah TKP kami memeriksa dan meminta keterangan saksi dari pihak ASDP sebagai otoritas penyebrangan, keterangan korban, keterangan HI (22) sebagai operator side ramp, dan mengumpulkan barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Banten AKBP Iwan Muri melalui keterangannya, Sabtu (24/12/2022).
Selain itu, polisi telah mendapatkan rekaman kamera pengawas atau CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: ASDP Indonesia Ferry: Sudah 108 Ribu Orang Menyeberang dari Bakauheni ke Merak
Penyidik, sambung Iwan, telah melihat detik-detik bagaimana insiden terceburnya mobil Daihatsu Sigra yang di dalamnya ada pasangan suami istri.
"Kami mendapat beberapa fakta yang didapatkan dari CCTV yang akan kami dalami," ujar Iwan.
Sebelumnya, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto melalui Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga telah memerintahkan kepada penyidik Ditpolairud untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dari insiden terceburnya mobil tersebut.
"Kapolda Banten memberi peringatan tegas kepada otoritas penyeberangan untuk senantiasa memastikan keselamatan penyeberang diprioritaskan sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan seperti hari ini," ujar Shinto.
Shinto pun menduga, insiden tersebut terjadi akibat kelalaian petugas kapal yang tidak memasang tali ram door kapal dengan baik. Sehingga, saat kapal dihantam ombak bergeser dan mobil yang ada di atas ram door bergoyang dan tercebur ke laut.
"Posisi mobil Daihatsu silver di atas ram door mau ke kapal Ferry Shalem, saat mau naik, tali di kapal melebar sehingga side rem tidak lagi menempel di kapal," kata Shinto. (TribunBanten.com/Kompas.com)