TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi Lukas Enembe akhirnya muncul di hadapan publik, saat meresmikan gedung baru Kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura, Jumat (30/12/2022).
Sejak ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 September 2022, Gubernur Papua itu menutup diri.
Selama ini, Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) selalu menyebut Lukas Enembe dalam keadaan sakit dan meminta KPK untuk mengizinkannya berobat ke Singapura.
Dalam kegiatan tersebut, Lukas terlihat bisa berjalan secara perlahan.
Saat menaiki anak tangga, ajudan dan beberapa kerabat Lukas tampak membantunya.
Lukas yang didampingi sang istri Yulce Wenda, dalam peresmian tersebut tidak memberikan sambutan, tetapi dia sesekali mengeluarkan gurauan dengan kata-kata yang kurang jelas.
Salah satu gurauan Lukas yang membuat para tamu tertawa adalah ketika ia hendak menandatangani batu prasasti peresmian Kantor Gubernur Papua.
"Sembilan lantai, nanti mau diisi apa ini?" kata Lukas.
Terkait kondisi kesehatan, Dokter Pribadi Gubernur Papua Anton Mote menjelaskan, Lukas Enembe belum dapat dikatakan sehat sepenuhnya.
Sehingga tim medis selalu memantau perkembangannya.
"Kami tetap melakukan pengawasan rutin. Kita sedang berupaya menyampaikan ke KPK untuk beliau bisa melakukan perawatan," kaya dia.
Mote mengatakan, tim medis yang menangani Lukas Enembe di Jayapura masih berusaha untuk berkoordinasi dengan KPK agar mereka memberikan izin Lukas berobat ke Singapura.
"Tetap ke Singapura karena riwayat pengobatan dari dulu sampai kemarin itu di Singapura, rekam medik dan dokternya itu di sana," kata dia.
Baca juga: KPK Telusuri Kepemilikan Aset Gubernur Papua Lukas Enembe
Menurut Mote, salah satu alasan Lukas menghadiri peresmian Kantor Gubernur Papua karena hal itu bisa membantu pemulihan kesehatannya.