TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bima, H Ahmad Yadiansyah buka suara perihal aksi kader PDI Perjuangan yang hadang rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, apa yang dilakukan para kader tidak memiliki maksud buruk.
Mereka nekat melakukan aksi penghadangkan karena antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Kota Bima.
Terlebih saat itu para kader PDI Perjuangan sudah lama menunggu dan ingin segera bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu.
"Bentuk euforia karena melihat pak presiden dari partai yang diusung PDI Perjuangan datang ke Bima.
Terus ada warga yang ingin melihat presiden, jadi kami bantu untuk hentikan sebentar saja demi warga," ungkap Yadi.
Baca juga: Viral Iring-iringan Kendaraan Presiden Jokowi Diadang Warga di Bima, Ini Penjelasan Istana
Ia juga mengungkap, video viral yang beredar tidak utuh menggambarkan seluruh situasi yang ada.
Pasalnya setelah aksi hadang pada video tersebut, Presiden Jokowi kembali berhenti dengan keinginannya sendiri dan memanggil seorang kader PDI Perjuangan perempuan.
"Ada fotonya, di situ pak Jokowi tersenyum. Pak Jokowi sendiri yang berhenti dan memanggil kader kami tersebut," tandasnya.
Setelah dipanggil pun beber Yadi, presiden langsung menanyakan aspirasi perempuan yang bernama Dahlia tersebut.
"Dahlia pun menyebut, memajukan UMKM di Bima karena kebetulan kader kami ini juga seorang UMKM," tambah Yadi.
DPC PDI Perjuangan memastikan, aksi penghadangan tersebut murni bentuk euforia dan mengakomodir keinginan warga yang ingin melihat Jokowi.
"Bagaimana pun, Pak Jokowi adalah presiden kita yang terbaik. Beliau tersenyum lebar tadi setelah dihadang, artinya beliau tidak merasa terancam tapi senang karena kadernya bersemangat bertemu dengan beliau," pungkasnya.
Baca juga: Saat Kader PDI Perjuangan di Bima Hadang Mobil Jokowi
Viral sebelumnya