Ia mengatakan kedepan pengelolaan masjid ini akan disempurnakan.
"Februari lah. Selama Januari kami mengamati semua dinamika disempurnakan direspon yang kecil yang besar."
"Pada Februari seiring pembukaan museum, pengelolaan Al Jabbar sudah lebih sempurna dan tidak ada ekses," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar Bambang Tirtoyuliono merasa sangat bersyukur dengan diresmikannya Masjid Al Jabbar karena menjadi kebanggan warga Jawa Barat.
"Ini membuktikan Masjid Al Jabbar tak hanya sebagai ikon Jabar, tapi sudah menjadi kebanggaan Indonesia dan kini sudah menjadi wisata religius utama di Kota Bandung," ungkapnya dikutip dari TribunJabar.com.
Namun ia menyayangkan banyak pengunjung yang tidak menjaga kebersihan dan membuang sampah sembarangan.
Untuk mengatasai masalah sampah, Pemprov Jabar mengerahkan petugas kebersihan untuk membersihkan sampah di area masjid yang dapat menampung 33.000 orang ini.
Baca juga: Resmikan Masjid Raya Al Jabbar, Ridwan Kamil: Cikal Bakal Perkembangan Peradaban Islam di Jawa Barat
Bambang juga mengingatkan warga untuk tidak makan dan minum di dalam masjid.
"Area dalam masjid merupakan tempat beribadah sudah seharusnya bersih dan nyaman, jadi mari kita bersama-sama jaga kebersihan, keamanan dan ketertiban," tambahnya.
Berikut imbauan tertulis saat mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar:
1. Berpakaian yang sopan dan bersih serta beralas kaki
2. Buang semua sampah ke tempat sampah yang telah disediakan, jangan buang sampah ke danau, kolam, air mancur.
3. Jangan membuang sampah ke taman atau menyimpannya di tempat duduk.
4. Dilarang berenang baik di kolam/danau maupun di kolam air mancur.