TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso akan melanjutkan program kerja Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Susatyo Purnomo Condro meninggalkan kursi Kapolresta Bogor Kota dan kini menjabat sebagai Analisis Kebijakan Madya Bidang Narkoba Bareskrim Polri.
Baca juga: Kota Bogor Sabet Penghargaan Kota Peduli HAM dari Kemenkumham RI
Bismo Teguh Prakoso akan memberikan perhatian khusus terkait tawuran yang kerap terjadi di Kota Bogor.
Seperti yang diketahui, kasus tawuran yang terjadi di Kota Bogor menjadi kasus kriminal paling tinggi sepanjang tahun 2022.
Sebelum ganti tahun, Polresta Bogor Kota mencatat sebanyak 421 pelaku tawuran yang diamankan pada tahun 2022.
Angka tersebut naik dua kali lipat dari tahun 2021 yang hanya 208 orang pelaku.
Di tahun 2022 juga, sebanyak 56 orang pelaku ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti senjata tajam.
"Kasus tauran itu kita lihat dulu utamakan pencegahan. Tawurannya dilakukan oleh siapa sih. Pelajar atau bukan atau putus sekolah. Kalau pelajar kita datangi sekolahnya, kalau bukan kita lakukan pencegahan," kata Bismo kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Tawuran Usai Perayaan Natal di Medan, Ada yang Siapkan Sekarung Batu
Bismo melanjutkan, langkah itu akan turut ditunjang dengan kegiatan patroli oleh tim yang sudah terbentuk.
Tim Bajra dengan personel lantas, Bhabinkamtibmas, serta tim kujang dengan personel reserse, narkoba, dan intel akan melakukan gencaran patroli tersebut.
"Pertama kita patroli 21 pada jam jam malam dan tertentu. Kemudian dilanjutkan patroli mobile. Kita patroli selalu mulai dari malam sampai pagi hari mencegah hal itu. Kalau ada kita amankan," jelasnya.
Bismo juga akan segera melakukan mapping lokasi di Kota Bogor yang rawan tawuran.
Pihaknya juga akan melibatkan masyarakat guna membantu mendeteksi titik-titik rawan tawuran di Kota Bogor termasuk wilayah perbatasan.
Baca juga: 3 Remaja yang Acungkan Celurit Ditembak Brimob di Kota Bogor, Ini Penjelasan Kapolresta
"Saya koordinasikan bersama binmas, bersama reserse, dan masukan dari masyarakat juga," ungkapnya.