“Ya tidak sopan lah, tolong dihentikan yang begitu-begitu itu ya, hormati lah Alquran,” ujarnya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemenag Minta Tak Ada lagi Saweran untuk Qariah: Jangan Ganggu Sakralitas Pembacaan Al-Quran
Gus Yahya menyebut, hal seperti ini seharusnya tidak terjadi.
“Saya kira oleh ulama-ulama setempat sudah ditegur ya, itu sangat tidak sopan,” jelasnya.
Tanggapan MUI Pandeglang
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, KH Zamzami Yusuf, juga buka suara terkait video Qariah disawer penonton tersebut.
KH Zamzami Yusuf menyebut, aksi sawer uang kepada Qariah Nadia Hawasyi tidak pantas dilakukan.
"Jadi harusnya memaknai yang dibaca."
"Mestinya memang begitu, perintah Allah itu harus diperhatikan, dengarkan dengan seksama," ujarnya kepada TribunBanten.com, Jumat.
Baca juga: Fakta Qariah Disawer di Banten: Terjadi Oktober 2022, MUI Banten Sebut Caranya Tidak Beradab
Menurut KH Zamzami Yusuf, saweran tersebut merupakan tindakan untuk mengistimewakan sang Qariah.
Namun, tindakan itu salah waktu dan tempatnya.
"Memang kalau sawer di kampung itu biasanya sesuatu yang diberikan keistimewaan kepada sang Qariah," ucap dia.
Sehingga, ia menilai, saweran terhadap Qariah yang sedang melantunkan ayat suci Alquran tidaklah etis.
"Tidak etis kalau lagi melantunkan ayat suci Alquran harus ada saweran, harusnya memperhatikan," tambah dia.
Baca juga: Ketua Umum PBNU Respons Qariah Disawer di Banten: Tidak Sopan, Tolong Hormati Al Quran
Diketahui, dalam video yang beredar, awalnya seorang pria berkopiah dengan kemeja gelap mengambil sejumlah uang dari saku kemejanya.