AD pun mengaku ia telah membunuh MFS bersama seorang temannya, MF.
Masih dari Kompas.com, AD mengaku berhasil mengajak korban ke rumahnya.
MFS kemudian diminta menunggu sambil menonton di laptop.
Saat itulah AD membunuh MFS dengan cara mencekik korban dari belakang.
Setelahnya, korban dibenturkan ke tembok hingga meninggal.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Makassar Tergiur Harga Organ Manusia di Situs Rusia, Dapat Dijual Rp1,2 Milliar
AD dan MF mengaku nekat menculik dan membunuh MFS karena tergiur harga organ manusia.
Hal itu diketahui mereka dari situs jual beli dari Rusia yang menawarkan harga organ manusia hingga Rp1,2 miliar.
Meski sudah membunuh MFS, AD dan MF ternyata tak kunjung mendapat pembeli hingga akhirnya memutuskan membuang korban ke jembatan Waduk Nipa-nipa.
"Dari hasil interogasi terhadap kedua pelaku yang masih pelajar itu mengakui bahwa mereka tergiur oleh harga penjualan organ tubuh manusia. Mereka melihat di Google searching," ungkap Lando KS.
"Karena tak tahu harus berbuat apa, pelaku lalu membuang mayat korban ke Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongleo, Kabupaten Maros," imbuhnya.
Keluarga Korban Ingin Pelaku Dihukum Seberat-beratnya
Menanggapi kasus penculikan dan pembunuhan MFS, pihak keluarga berharap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.
Bahkan, tante korban, Erni (31), menilai perbuatan pelaku juga sepatutnya dibayar menggunakan nyawa.
"Nyawa harus dibayar nyawa. Saya minta keduanya dihukum berat. Harus juga merasakan apa yang dirasakan korban," ujar Erni.