TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pekan lalu membuat setidaknya 58 warga Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan mengungsi ke Jayapura, Papua, Jumat (13/1/2023).
Mereka khawatir akan terjadi serangan lagi di daerahnya.
Diketahui KKB membakar gedung sekolah dan juga menembaki pesawat kargo milik Trigana Air pada Sabtu (7/1/2023).
"Hari ini ada 58 orang yang ke Jayapura, sebagian besar ibu hamil dan anak-anak," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pegunungan Bintang AKBP Dafi Bastomi melalui keterangan tertulis, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: KKB Serang Oksibil, Trigana Air Hentikan Penerbangan ke Pegunungan Bintang
Warga yang turun ke Jayapura difasilitasi menggunakan pesawat CN milik TNI AU dan pesawat carter Caravan Smart Air.
Menurut AKBP Dafi Bastomi, warga sejak pagi sudah berkumpul di Bandara Oksibil dan meminta aparat keamanan untuk memfasilitasi mereka terbang ke Jayapura.
"Kami selaku pihak keamanan TNI-Polri dengan adanya kejadian tersebut tetap melakukan pelayanan dan memfasilitasi masyarakat yang akan ke Jayapura dan tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjaga Sitkamtibmas tetap aman dan kondusif di Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Bastomi.
Situasi keamanan di Distrik Oksibil dalam tiga hari terakhir kurang kondusif setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah sejak Sabtu (7/1/2023).
Saat itu, KKB mencegat tukang ojek di dekat SMKN 1 Oksibil dan sempat melepaskan tembakan.
Ketika aparat keamanan datang ke lokasi, KKB menembaki mereka hingga menyebabkan tiga personel kepolisian terluka.
Lalu pada Senin (9/1/2023), KKB kembali berulah dengan membakar gedung SMKN 1 Oksibil dan menembaki pesawat kargo yang hendak mendarat di Bandara Oksibil.
Baca juga: Jasad 3 Tukang Ojek Korban Serangan KKB Berhasil Dievakuasi, Perjalanan Kembali ke Distrik Oksibil
Sementara pada Rabu (11/1/2023), KKB membakar Kantor Dispendukcapil Pegunungan Bintang.
Akibat kejadian tersebut, puluhan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengaman diri ke Mapolres Pegunungan Bintang.
Trigana Hentikan Penerbangan ke Oksibil
Sementara itu manajemen maskapai Trigana Air menghentikan layanan ke Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pasca penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Aviation security and safety manager Trigana Air Kapten Alfred menyatakan, penghentian tersebut dilakukan berdasarkan Notam dari pihak Bandara Oksibil bahwa sementara ditutup.
"Dengan adanya pemberitahuan itu dan berbagai pertimbangan, maka kami memutuskan untuk menghentikan penerbangan sementara ke Oksibil," kata Alfred, di Sentani, Kamis (12/1/2023).
Selain itu, penghentian tersebut juga dilakukan demi keselamatan penumpang dan pesawat.
Penghentian itu karena menurut Alfred, pihaknya khawatir aksi penembakan yang dilakukan KKB ke areal bandara sangat membahayakan penerbangan saat landing maupun lepas landas.
"Demi keselamatan penumpang dan pesawat, kami tidak mau ambil risiko dengan kondisi ini," ujarnya.
Penerbangan akan dilakukan apabila telah ada pernyataan resmi dari pihak keamanan maupun Pemerintah Pegubin, bahwa Bandara Oksibil sudah beroperasi.
"Kalau itu sudah ada, maka pesawat Trigana akan kembali melayani masyarakat," ujarnya.
Sementara dia pelayanan sendiri ke Bandara Sentani ke Oksibil dilakukan dua kali sehari, baik untuk melayani penumpang dan cargo.
Baca juga: Soal Aksi Teror KKB di Papua, Panglima TNI: Kita akan Tindak Tegas Tapi Terukur
Pangdam Kerahkan Pasukan
Sebelumnya untuk mengatasi aksi KKB di Pegubin, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengerahkan pasukan untuk mengatasi teror KKB.
"Rencana nanti akan ada penambahan ke daerah-daerah pegunungan Papua, dan kita akan fokus di Oksibil, untuk menjamin rasa aman kepada masyarakat disana," kata Saleh kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (11/1/2022).
Penambahan pasukan akan dilakukan dalam satu dua hari kedepan yang berasal dari Kodam Cenderawasih maupun Polda Papua.
"Tindakan tegas nanti kita akan lakukan, apakah itu pengejaran, pencarian dan penangkapan. Sebab ini adalah tindakan polisionil, maka itu siapa yang melakukan pelanggaran hukum dia akan ditangkap untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya," tegasnya.
Menurutnya, pasukan yang ditambahkan itu hanya untuk pasukan tugas di Papua.
"Jadi tidak ada penambahan dari luar Jawa, dimana satuan yang sudah ada disini, kita organisir kemudian diberangkatkan ke sana," katanya.
Dia memastikan pihaknya tetap akan melakukan tindakan penegakan hukum dengan pendekatan humanis dan tegas.
"Tegas ini berarti pencarian pelaku kejahatan, dan ini akan kita tingkatkan. Kita akan cari tidak seperti mencari gerombolan, itu tidak, tetapi misalnya si A yang buat pelanggaran, maka si A ini yang akan dicari agar dia bertanggung jawab," jelasnya.
Sementara yang tidak terlibat dalam pelanggaran kriminal, menurut Saleh, pihaknya akan memberi imbauan imbau agar mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat untuk membangun kehidupan sosial dengan sebaik-baiknya.
"Jadi terukur, jelas, masuk dalam DPO, maka kita kejar," pungkasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pesawat Kargo di Bandara Oksibil Pegunungan Bintang Diberondong Tembakan oleh KKB
Pengakuan TNPB
Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPB), Sebby Sambom mengatakan, pembakaran kantor Dukcapil di Kota Oksibil dilakukan oleh pihaknya.
"Ananias Ati Mimin telah melakukan aksi serangan terhadap musuh teroris yaitu Militer dan Polisi Indonesia di Oksibil-Papua, dan mereka berhasil Bakar Gedung Capil di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang-Papua," kata Sebby dalam rilis pers yang diperoleh Tribun-Papua.com.
Pemkab Pegunungan Bintang Lakukan Pendekatan Keluarga
Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Spey Bidana mengatakan langkah yang dapat dilakukan dalam mengatasi aksi KKB di Kota Oksibil adalah melalui pendekatan keluarga.
Hal itu bakal dilakukan setelah dia kembali ke Pegubin dalam satu dua hari ke depan.
"Nanti saya naik dulu dan bicarakan bersama seluruh komponen di sana. Setelah itu kita lakukan pendekatan keluarga dan minta agar KKB tidak lagi melakukan teror, intimidasi maupun pembakaran, karena itu menyangkut kehidupan masyarakat umum," jelas Bupati Pegubin, Spey Bidana kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (13/1/2023).
Dikatakannya apapun itu, mereka akan berupaya agar KKB menghentikan teror di Kota Oksibil, sebab apa yang dilakukan merugikan banyak pihak.
"Seperti pembakaran fasilitas pendidikan dan kantor kemarin, itu sama saja akan merugikan generasi Papua kedepan, untuk itu saya harap agar hentikan," ujarnya.
Selain itu menurutnya, Pemkab Pegubin juga akan berupaya untuk mengajak kelompok KKB ini untuk kembali kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita akan ajak mereka agar kembali dan bersama-sama melakukan pembangunan," ujarsnya.
KKB Bakar SMKN 1 Oksibil
Diketahui Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (9/1/2023) sekitar pukul 10.50 WIT.
Pembakaran SMK diduga dilakukan oleh KKB Kodap XXXV Bintang Timur pimpinan Ananias Atimin Bintang.
Sebelumnya, KKB diketahui menembak pesawat kargo di Bandara Oksibil.
Baca juga: KKB Serang Pos Penjagaan Polres Yahukimo dan Pos Penjagaan Brimob
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan peristiwa itu diketahui saat seorang anggota Polisi melihat kepulan asap.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Pegunungan Bintang untuk ditindaklanjuti.
Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkapkan, selain kepulan asap dari sekolah yang dibakar, terdengar juga suara tembakan.
"Pada saat kejadian tersebut juga terdengar ledakan senjata yang diperkirakan dari arah kebakaran tersebut yakni SMK Negeri 1 Oksibil," kata Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo lewat keterangan persnya, Senin (9/1/2023).
Laporan tersebut langsung direspons oleh Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Muhammad Dafi Bastomi untuk penanganan ke lokasi kejadian.
"Hingga saat ini masih kami lakukan pendalaman terkait kerugian materil dan akan segera dilakukan olah TKP oleh aparat Kepolisian," ungkapnya.
"Aparat Kepolisian juga masih melakukan pengamanan dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Muhammad Dafi Bastomi, menuturkan situasi di Oksibil sendiri aman dan terkendali.
Kendati begitu, AKBP Muhammad Dafi Bastomi, berjanji akan mengusut kasus pembakaran SMK Negeri 1 Oksibil ini.
"Kami akan segera mencari tahu pelaku dan menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini," tuturnya.
Selain itu juga ia telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melakukan penyisiran terhadap KKB yang selalu bikin onar di wilayah hukumnya.
"Kami juga akan terus melakukan penyisiran terhadap KKB yang membuat kenyamanan di Pegunungan Bintang terganggu," ujarnya.
KKB Tembak Pesawat Kargo
Sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak sebuah pesawat kargo di Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (9/1/2023), sekira pukul 10.45 WIT.
Pesawat Ikaros jenis caravan nomor penerbangan PK-HVV itu diberondong timah panas saat hendak mendarat di Bandara Oksibil.
Pesawat yang dipiloti oleh Kapten Tohirin dari Tanah Merah itu memutuskan batal mendarat.
Peristiwa penembakan pesawat kargo ini diduga dilakukan oleh KKB Kodap XXXV Bintang Timur pimpinan Ananias Atimin Bintang.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan hingga kini belum dapat dipastikan terkait korban jiwa maupun materil.
"Kami masih belum mendapatkan kepastian mengenai korban jiwa maupun materil karena masih menunggu konfirmasi dari pihak Bandara Oksibil," kata Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Senin (9/1/2023).
Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menambahkan, saat ini kasus penembakan pesawat tersebut sedang ditangani oleh aparat Kepolisian.
"Kami juga akan memastikan apa saja kerugian yang dialami akibat dari aksi tersebut," imbuhnya.
Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Muhammad Dafi Bastomi, berjanji akan mengusut kasus penembakan ini.
Dafi Bastomi menjamin keamanan di Pegunungan Bintang tetap kondusif meski pun baru saja terjadi aksi penembakan.
"Kami akan memastikan aktivitas penerbangan di Bandara Oksibil baik dari luar maupun keberangkatan," pungkasnya.
(Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari/Raymond Latumahina)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul:
58 Warga Oksibil Mengungsi ke Jayapura Akibat Teror KKB, Sebagian Besar Ibu Hamil dan Anak-anak