News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT KPK di Universitas Lampung

Disebut Perintahkan Cari Mahasiswa Titipan dan Janjikan Kelulusan, Ini Tanggapan Mantan Rektor Unila

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan rektor Universita Lampung (Unila) Prof Karomani membantah memerintahkan Asep Sukohar mencari calon mahasiswa titipan dan menjanjikan kelulusan.

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG-  Mantan rektor Universita Lampung (Unila) Prof Karomani membantah memerintahkan Asep Sukohar mencari calon mahasiswa titipan dan menjanjikan kelulusan.

Asep Sukohar adalah Wakil Rektor II Universitas Lampung (Unila) yang menjadi saksi kasus suap Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila 2022.

Baca juga: Saksi Sebut Uang Titipan Calon Mahasiswa FK Unila Digunakan Biayai Operasional Kesehatan Muktamar NU

"Saya tidak pernah memerintahkan saudara Asep untuk mencari mahasiswa titipan. Saya juga tidak pernah menjanjikan mahasiswa untuk lulus, tetapi saya akan selalu melihat skor," kata Karomani di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Selasa (17/1/2023).

Karomani juga mengatakan jika gedung Lampung nahdiyin Center (LNC) juga bukan milik pribadi, melainkan di bawah yayasan

Selain itu, Karomani pun membantah kesaksian Asep yang menyatakan bahwa semua mahasiswa titipannya lulus kuliah di Unila.

"Tidak semua titipan itu lulus, termasuk anak Asep Sukohar sendiri. Anak dia baru lulus pas jalur mandiri setelah ikut dua kali tes," ujar Karomani.

Dalam kesaksian Asep Sukohar, ia mengatakan jika dirinya pernah diminta mencari mahasiswa titipan oleh Karomani. 

Asep Sukohar mengakui dirinya menerima titipan total senilai Rp 800 juta untuk meloloskan mahasiswa.

Baca juga: Empat Bulan Pasca OTT, Unila Akhirnya Gelar Pemilihan Rektor

Uang tersebut diperoleh dari sejumlah orang tua mahasiswa dan diterima dalam beberapa tahap.

Dalam kesaksiannya, Asep mengaku pertama dirinya menerima uang juta dari orang tua mahasiswa senilai Rp 350 juta.

Asep kemudian menyerahkan uang itu kepada Karomani melalui Budi Sutomo.

"Uang itu saya berikan ke Budi Sutomo sebesar Rp 250 Juta," ujar Asep Sukohar.

"Rp 100 Juta saya pakai untuk biaya operasional kesehatan Muktamar Nahdlatul ulama, karena saya koordinator tim kesehatannya," jelasnya.

Dalam sidang ini juga, Asep mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 150 Juta dari Sofia yang merupakan salah satu orang tua mahasiswa.

Baca juga: KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PKB di Kasus Suap Mahasiswa Unila

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini