TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- R (11) bocah asal Kota Tangerang, Banten, menjadi korban penculikan saat memulung, Minggu (15/1/2023) .
Ayah korban, Abas (38) mengatakan, putra pertamanya diculik saat memulung barang bekas di sekitar Perumahan Banjar Wijaya, Kota Tangerang.
"Iya anak saya diculik hari Minggu lalu sekira pukul 14.00 WIB," ujar Abas saat dikutip dari Tribuntangerang.com, Selasa (17/1/2023).
Beruntung saat ini, R telah kembali ke rumahnya dalam keadaan selamat dan sehat dibantu oleh seorang pemuda bernama Dendi Maulana (20).
Setelah melihat puteranya itu pulang, hal yang pertama kali dilakukan Abas adalah memastikan tubuh R dalam kondisi sehat.
Selain itu, ia juga langsung melihat alat vital R, guna memastikan tidak adanya aksi pelecehan-pelecahan seksual yang kerap terjadi pada anak di bawah umur.
"Iya Alhamdulillah anak saya pulang dalam kondisi sehat dan selamat, tanpa ada tanda-tanda kekerasan apapun," tambah Abas.
Baca juga: 2 Tersangka Pembunuhan dan Penculikan Anak di Makassar Jalani Pemeriksaan Kejiwaan
"Karena begitu dia sampai ke rumah, saya langsung tanya diapain sama penculik, untuk memastikan saya suruh dia buka baju sama celana, takutnya ada tindakan pelecehan seksual," ungkapnya.
Kronologi Penculikan
R pun menceritakan peristiwa kelam yang dialaminya saat ditemui di kediamannya di Cipete, Pinang, Kota Tangerang.
Semua bermula ketika R mengumpulkan barang bekas bersama dua teman sebayanya di kawasan perumahan Banjar Wijaya, Kota Tangerang.
Tiba-tiba seorang pria dewasa mengenakan atribut ojek online dan mengendarai sepeda motor Honda Beat berwarna abu-abu datang menghampiri mereka.
Baca juga: Remaja Culik dan Bunuh Bocah untuk Diambil Organ, Indonesia Dinilai Darurat Konten Negatif
Pria yang diperkirakan berusia 50 tahun itu meminta bantuan membawa koper dari salah satu gudang di kawasan Modernland, Kota Tangerang.
Karena postur tubuh R lebih besar dibanding dengan dua temannya, R pun dipilih agar ikut, sambil memberi iming-iming upah sebesar Rp 150 ribu apabila dapat membantunya.
Namun bukannya berangkat menuju tempat tujuan, R justru dibawa oleh pelaku berputar-putar ke berbagai tempat, mulai dari Masjid Raya Al-Azhom, Kota Tangerang, Monas, Jakarta Pusat, hingga ke kawasan Bogor, Jawa Barat.
"Saya awalnya lagi nyari rongsokan sama teman-teman, terus ada orang datang minta bantuan dan dijanjiin mau dikasih uang Rp 150 ribu," ujar R kepada Wartakotalive.com.
"Awalnya dia bilang cuma ke Modernland, tapi taunya saya dibawa ke Masjid Al-Azhom, Monas, sampai ke Bogor," sambungnya.
Saat dibawa ke lokasi pertama yakni Masjid Raya Al-Azhom, R diancam oleh pelaku agar mengikuti perkataannya dan tidak berteriak meminta tolong ataupun menangis.
Takut dengan ancaman tersebut, R pun mengangguk turut kepada si pelaku penculikan. Hal itu terjadi, sampai ia dibawa ke kawasan Khusus Ibukota DKI Jakarta.
"Dia ancam saya supaya jangan teriak, karena takut saya jadinya diam saja enggak berani membantah," kata dia.
Baca juga: Terungkap, Ada Motif Hasrat Seksual di Balik Aksi Iwan Sumarno Culik Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari
Hingga akhirnya saat tengah berada di wilayah Rumpin, Bogor, R memberanikan diri pada Senin (16/1/2023) dinihari, sekira pukul 00.30 WIB.
Saat itu, pelaku penculikan mengaku hendak buar air kecil dan meminta R duduk manis di sepeda motor miliknya.
Namun ternyata, R melihat bahwa pelaku tidak demikian, melainkan menelepon seseorang melalui telepon seluler.
Mengetahui ia tidak dipantau di tambah kondisi gelapnya malam, R memutuskan untuk lari dari penculik dan bersembunyi di salah satu warung.
Warung tersebut berada di seberang jalan yang berlawanan saat R dibawa oleh pelaku.
Baca juga: Terungkap, Ada Motif Hasrat Seksual di Balik Aksi Iwan Sumarno Culik Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari
Benar saja, tidak lama kemudian pelaku penculikan kembali ke sepeda motor miliknya dan menemukan R tidak berada lagi disana.
"Saya bisa kabur dari penculik itu waktu di Bogor, dia (penculik) bilang mau pipis dan saya disuruh tunggu, tapi ternyata dia itu teleponan bukan pipis. Saat itu saya beranikan diri buat turun dari motor dan kabur terus ngumpet di warung pinggir jalan," ungkapnya.
"Saya bilang ke yang punya warung buat numpang ngumpet, yang punya warung jawab iya-iya doang, karena lagi ada yang beli," sambungnya.
Setelah mencoba mencari R beberapa saat, akhirnya pergi meninggalkan lokasi dan R terbebas dari pria yang tega menculiknya itu.
Mengetahui situasi telah aman, R pun keluar dari warung yang jadi tempat persembunyiannya itu.
Selanjutnya, R berteriak meminta tolong kepada setiap pengendara yang melintas sambil menyusuri jalan.
Hingga akhirnya datang seorang pengendara motor, yakni Dendi Maulana (20) yang baru pulang bekerja, menyelamatkan R.
"Setelah penculiknya pergi, saya keluar dari warung terus jalan ke arah berlawanan dari si penculik. Saya teriak 'minta tolong' sama truk-truk besar, tapi sampai 5 mobil truk enggak menghiraukan saya," katanya.
Baca juga: Pria Lansia Culik Anak di Semarang, Polisi Dalami Dugaan Pelaku Pernah Melakukan Aksi yang Sama
"Terus ada abang-abang yang bawa motor datang nanya ke saya kenapa, terus saja jawab 'tolong, saya dicuilik', terus dia bawa saya ke rumahnya," terang R.
Selanjutnya R pun dibawa oleh Dendi Maulana ke rumahnya diselamatkan.
Melihat kondisi R yang bergetar lemas dan wajah pucat, ia pun memberi makan R dan memberi baju untuk diganti dan beristirahat.
R akhirnya bisa kembali pulang ke rumahnya bertemu ke dua orang tua, usai diantar oleh ayah Dendi Maulana menggunakan sepeda motor.
Setibanya di rumah sekira pukul 08.00 WIB, R langsung disambut tangis bahagia oleh kedua orangtuanya dan seluruh anggota keluarga.
"Saya diantar pulang sama orang yang nolong saya sekira pukul 06.30 WIB dan sampai di rumah jam 08.00 WIB," ucapnya.
"Saya senang banget bisa pulang ke rumah dan enggak dibawa sama si penculik itu, saya takut banget kalau ingat itu," tutup R.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Kronologi Penculikan Bocah 11 Tahun di Tangerang, Berhasil Kabur di Malam Hari, Diselamatkan Pemuda