Tari menyebut pemberitaan selama ini tidak benar dan kini justru sangat merugikan dirinya, sang suami, dan juga keluarganya.

Senada disampaikan AKBP Erwin Pratomo saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com dalam dua kesempatan terpisah.

AKBP Erwin yang kini ditarik sebagai Perwira Menengah atau Pamen Polda Sultra sebelumnya juga menepis kabar perselingkuhan istrinya dengan Iptu Jajat Sudrajat.

Kabar tersebut tidak benar dan kondisi rumah tangganya bersama sang istri Tari Erwin Pratomo sejauh ini tetap baik-baik saja.

"Yang jelas saya sama istri baik-baik saja. Silakan mempersepsikan sendiri," ujar pamen lulusan Akademi Kepolisian atau Akpol tersebut.

Kronologis di Balik Peristiwa Dugaan Perselingkuhan

Istri mantan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Baubau AKBP Erwin Pratomo, Tari Erwin Pratomo menepis isu dugaan kasus perselingkuhan yang belakangan ini marak diberitakan.

Perselingkuhan tersebut menyeret nama Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort atau Kasatlantas Polres Baubau Iptu Jajat Sudrajat yang kini telah dicopot dari jabatannya.

Selain menepis kabar selingkuh, mantan Ketua Bhayangkari Cabang Baubau tersebut juga membeberkan fakta dan kronologi di balik kejadian yang dilaporkan suaminya ke Bid Propam Polda Sultra.

Tari Erwin Pratomo mengatakan peristiwa yang kini bergulir tersebut berawal saat dirinya menginap di salah satu hotel berbintang di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (23/11/2022).

Baca juga: Selingkuh dengan Ibu Mertua Dibongkar Mantan Istri, Rozy Kena Mental, Mengaku Trauma dengan Wanita

Tari menginap di hotel tersebut karena berencana memindahkan barang-barang dari kediamannya di Kota Kendari ke Kota Baubau tempat suaminya bertugas.

"Pagi itu saya di kamar sedang dalam kondisi sakit, tidak enak badan. Sesaat sebelum kejadian saya sempat menyapa suami saya melalui video call WhatsApp," kata Tari.

Pada saat itu, sang suami AKBP Erwin Pratomo yang merupakan Kapolres Baubau sedang bertugas di Provinsi Bali dalam rangka kegiatan pengamanan KTT G20.

Sekitar pukul 07.00 Wita pagi, Tari Erwin Pratomo kemudian meminta bantuan kepada pihak hotel untuk membawakan air minum, tetapi pesanannya ternyata lama diantar.