Selama ini, mereka mengenal Wowon sebagai sosok yang ramah serta baik.
Bahkan Wowon sering mengikuti acara keagaaman di sekitar rumahnya.
Tidak hanya itu, Wowon laki-laki berusia sekitar 60 tahun tersebut pun dikenal telaten dan rajin.
Dia juga memperbaiki rumahnya sendiri.
"Kalau di sini sering dipanggil Mang Wowon. Sehari-harinya dia biasa saja, tidak ada mencurigakan. Kesibukan keseharianya dia bekerja di tempat penggilingan beras," kata Yuyun Mulyani (62) tetangga Wowon di Kampung Babakan Mande RT 02/05.
Selain itu, Wowon hampir setiap pagi sering mengantarkan anak pertamanya pergi ke sekolah.
Setelah itu dia diam di rumah lalu menyiram tanaman di depan rumahnya.
"Kalau ada kegiatan masyarakat dia ikut, termasuk kegiatan keagaman seperti tahlil dia suka datang," tutur Yuyun.
Sementara Solihin tersangka lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan berantai dikenal sebagai penjual es cincau di Bekasi. Dia jarang berada di rumahnya.
Solihin pulang ke rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, setiap satu minggu sekali.
Dia sering diam di rumahnya.
"Paling dia pergi ke masjid untuk menunaikan salat berjemaah," kata Yuyun.
Awal Mula Kasus Pembunuhan Berantai Terungkap
Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.