Diketahui sekelompok warga tersebut tengah dipengaruhi minuman keras.
Tak hanya memalak, sekelompok warg ajuga melempari truk yang dikawal dengan batu dan melakukan penyerangan.
"Anggota (polisi) melakukan penembakan karena saat itu kondisinya chaos, yang mengakibatkan harus melakukan pembelaan diri," ujarnya.
Pasca-penembakan truk yang dikawal anggota berhasil menghindar dari amukan warga, sedangkan satu truk lagi menjadi amukan warga hingga sopirnya dianiaya.
"Anggota kita ada di dalam truk sedang dalam tugas pengawalan salah satu perusahaan. Namun saya belum mendapat informasi jelas tentang perusahaan apa yang dikawal," jelasnya.
Sementara itu Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, setelah mendengar aksi pemalakan tersebut, anggota Kepolisian langsung menuju lokasi.
"Sesampainya di sana, anggota Kepolisian sudah melihat korban tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan," kata Kompol Samuel D Tatiratu, Sabtu (21/1/2023).
Baca juga: Diduga Dalang Kerusuhan, Ketua KNPB Dogiyai Papua Tengah Diringkus, Ini Kasus yang Menjeratnya
Selanjutnya anggota Kepolisian bernegosiasi bersama keluarga korban yang telah berada di lokasi kejadian.
Negosiasi itu dilakukan agar korban dibawa ke Puskesmas Bomomani untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Namun saat korban akan dievakuasi ke Puskesmas Bomomani, anggota Kepolisian dicegat dan diserang oleh sekelompok pemuda.
Sekelompok pemuda itu menyerang anggota Kepolisian menggunakan batu, kayu, dan alat tajam lain.
"Diambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia mengingat keamanan anggota yang minim," ungkap Kompol Samuel D Tatiratu.
Serangan dari sekelompok pemuda itu diduga karena tidak terima atas penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai.
Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, sekelompok pemuda tersebut kemudian membuat kericuhan dengan membakar beberapa kios.