TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SMP ditemukan tewas bersimbah darah di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Korban yang masih tergolong anak di bawah umur itu rupanya dibunuh oleh teman kencannya yang dikenal melalui aplikasi MiChat, Nanang Trihartanto.
Peristiwa itu terjadi karena pelaku tak puas setelah melakukan kencan dengan korban dan meminta waktu tambahan.
Namun, korban menolak ajakan Nanang dengan alasan waktunya sudah habis.
Hal tersebut membuat Nanang meluapkan emosinya hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Korban yang bersekolah di sebuah SMP negeri tersebut ditemukan pada Selasa (24/1/2023) dini hari, di sebuah tanah kosong di belakang pabrik mebel.
Korban berinisial EL (15) warga Grogol, Sukoharjo. Ia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, penuh luka tusukan.
Istri dari Nang Trihartanto berinisial N mengaku suaminya kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepadanya dan anaknya.
Menurut istri Nanang, bahkan permasalahan pemicunya hanya sepele.
Peristiwa tersebut terjadi pada November 2022 lalu.
“Semenjak anak saya berusia satu tahun setengah, langsung main fisik,”
“Waktu itu kan posisi bangun tidur, posisi bangun tidur itu ada telur asin, tapi sama anak saya dimakan, pas bapaknya bangun itu dia nggak terima kalau telur asin itu dimakan anaknya,” kata istri Nanang dikutip dari YouTube Tribunnews, Jumat (27/1/2023).
Menurut pengakuan istri Nanang, suaminya bahkan sempat menendang hingga memukul anaknya
“Terhadap anak itu dulu pernah disundut rokok, terus ditendang, dipukul kepalanya pernah itu kak,” sambungnya.
Istri dari Nanang tersebut juga mengaku sering mendapatkan kekerasan fisik dari sang suami.
Bahkan, hal itu terjadi setelah usia pernikahan keduanya berjalan satu tahun.
“Waktu itu karena masalah sepele, dia menusuk saya pakai pedang, kaki saya ditusuk pakai pedang setengah meter,”
“Lukanya cuma di paha tapi waktu itu saya tutup pakai kopi,” lanjutnya.
Akibatnya, kaki istri dari Nanang itu mengalami robek yang cukup dalam.
Meski sering mengalami KDRT, ia tak kunjung melaporkan sang suami karena selalu mendapat ancaman.
“Sebenarnya mau saya laporkan, tapi saya diancam terus sama dia, mau ke mana-mana diikuti terus sama dia, mau keluar nggak boleh,” ujarnya.
Lebih lanjut, istri Nanang mengungkapkan sang suaminya itu tidak bekerja.
“Tidak (tidak bekerja), dia hanya mabuk, makan, tidur aja, dia mengandalkan saya bekerja,” uajrnya.
Tak tanggung-tanggung, Nanang bahkan dengan tega menyuruh istrinya untuk menjual diri.
“Saya disuruh jual diri mbak.”
“Sudah saya lakukan, saya dipaksa sama dia,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, orang tua Nanang bahkan menyebut sejak kecil pelaku sudah menunjukkan sifat yang aneh.
Nanang diketahui dari kecil sering mengambil barang temannya.
“Kata orang tuanya dari kecil emang dia udah nakal, sering ngambil-ngambil (barang) punya temannya waktu SMP,”
“Sampai pacaran sama saya juga dia kena kasus, saya juga ikut tetapi saya untungnya cuma diabsen saja,” kata istri Nanang.
(Tribunnews.com/Linda)