TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Mirisnya kehidupan para perajin atau penganyam pandan laut jadi perhatian Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X.
GKBRAy Adipati Paku Alam X terenyuh melihat semangat para perajin pandan di Yogyakarta yang sudah sepuh
Di usia senjanya, para perajin ini tetap berkarya.
Sayangnya nilai jual hasil karya mereka sangat kecil sehingga kehidupan perekonomiannya tidak cukup terbantu.
"Saya senang kembangkan kebudayaan Yogyakarta, terutama kerajinan-kerajinan yang hampir punah, " ucap GKBRAy Adipati Paku Alam X saat ditemui di Yogyakarta, Selasa (31/1/2023).
"Seperti pandan laut yang dianyam oleh simbah-simbah yang sudah sangat tua di Bantul," lanjutnya.
Melihat kondisi tersebut, GKBRAy Adipati Paku Alam X putar otak agar para simbah perajin pandan laut bisa naik kelas.
GKBRAy Adipati Paku Alam X pun turun tangan membuat harga jual pandan laut harus Rp 50 ribu.
"Para simbah ini sangat ngenes sekali, tiga hari menganyam pandan laut hasilnya hanya Rp 20 ribu. Makanya saya berupaya harga jualnya harus Rp 50 ribu, " tutur GKBRAy Adipati Paku Alam X.
Baca juga: Ciptakan Kerajinan dari Sisik Ikan, Cahyani Sukses Jadi Pengusaha Bahkan Sekolahkan Anak Ke Jerman
Upaya lainnya, GKBRAy Adipati Paku Alam X memboyong hasil kerajinan pandan laut ke rumah maupun ikut pameran dalam dan luar negeri.
Termasuk beberapa tempat tissue di rumahnya merupakan hasil buah tangan para simbah, perajin anyaman pandan laut.
"Ini yang sedang saya kerjakan, saya buat lomba melukis di atas tas dari anyaman pandan laut, pokoknya simbah perlu hidup, harus naik kelas, " tegasnya.
Pandan Laut
Informasi yang dihimpun, Pandan laut merupakan anggota suku pandan-pandanan [Pandanaceae], dari marga Pandanus.