News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua Pospera Kabupaten Malaka Sambangi Anggota Komisi IV DPR RI Bahas Masalah Nelayan

Penulis: Erik S
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Kabupaten Malaka Nusa Tenggara Timur, Paskalis Wandelinus Nahak menyambangi anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema, atau akrab disapa Ansy Lema. Mereka membahas masalah nelayan di Kabupaten Malaka.

Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Kabupaten Malaka Nusa Tenggara Timur, Paskalis Wandelinus Nahak menyambangi anggota Komisi IV DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema, atau akrab disapa Ansy Lema.

Pria yang akrab disapa Wendy Nahak bertemu dengan Paskalis membahas soal masalah nelayan di Kabupaten Malaka.

Permasalahan tersebut terkait dengan kendala alat tangkap yang masih sederhana, belum adanya upaya pemerintah serius membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk mengontrol setiap aktivitas tangkap nelayan.

"Mulai dari hasil tangkap sampai penjualan belum ada pengontrolan sistem, sehingga mudah dipermainkan harga oleh para tengkulak," kata Wendy dalam keterangannya, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Menteri Trenggono Tampung Aspriasi Nelayan Soal PNBP Pascaproduksi

Ditambah lagi aktivitas kapal perusahaan besar Jawa yang berlabuh melakukan penangkapan ikan di laut Timur, sehingga mengakibatkan berkurangnya hasil tangkap nelayan kecil.

Diperparah lagi dengan kapal perusahaan tersebut merusak dan mengambil hasil tangkap nelayan dari alat tangkap nelayan lokal yang sudah mereka pasang di tengah laut, seperti rempong.

Masalah yang disampaikan Ketua Pospera Malaka, di sambut baik oleh anggota komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema.

Yohanis mengatakan akan memperjuangkan melalui rapat kerja bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga pihak kementerian bisa menertibkan kapal perusahaan besar yang tangkap ikan di laut timur.

Kemudian Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa memperhatikan juga nelayan kecil di Kabupaten Malaka yang berbatasan langsung dengan laut timor leste dan laut Australia.

"Pemerintah dapat membantu masyarakat nelayan Malaka dengan fasilitas alat tangkap berupa fasilitas alat yang memadai agar menunjang hasil tangkap nelayan dan peningkatan ekonomi nelayan kecil," kata dia.

Kendala nelayan yang akan diperjuangkan Ansy Lema berupa kapal, alat tangkap jaring, dan eksavator guna mendukung para pembudidayaan udang dan ikan bandeng untuk mengembangkan usaha produksi dengan membuka lahan lahan kosong yang belum di cetak.

Kemudian memberi bantuan bibit ikan bandeng sebagai mata pencarian warga lokal, sehingga para pembudidaya pembudidaya ikan bandeng dapat memaksimalkan potensi mereka dalam meningkatkan penghasilan ekonomi guna menjawab kebutuhan hidup sehari hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini