News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polda Jambi Mengamankan Wanita yang Diduga Melecehkan 11 Anak di Bawah Umur, Belum Jadi Tersangka

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pelecehan seksual. Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur terjadi di Jambi. Sebanyak 11 anak menjadi korban pelecehan dan telah melapor ke polisi.

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jambi telah mengamankan seorang wanita berinisial NT (25) yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 11 anak di bawah umur.

Pelaku didampingi Polwan saat menjalani pemeriksaan di Polda Jambi, Jumat (3/2/2023) malam.

Dilansir dari TribunJambi.com, pelaku berusaha menghindari kamera saat masuk ke ruang pemeriksaan.

Belum diketahui status NT saat diamankan di Polda Jambi karena belum ada keterangan resmi dari petugas.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jambi, Asi Novrini mengatakan pihaknya akan mendampingi 11 anak yang menjadi korban pelecehan seksual.

Baca juga: Dua Anak Bawah Umur di Jambi Jadi Korban Pencabulan 13 Pemuda yang sedang Pesta Sabu

Koordinasi dengan Polda Jambi sudah dilakukan karena para korban harus mendapat pendampingan.

"Mereka (Polda Jambi) sedang melakukan penyelidikan atas kasus ini. Tetapi, Senin besok, kita dari PPA akan mendampingi langsung para korban," paparnya.

Orang Tua Korban Pelecehan Lapor ke Polisi

Kasus pelecehan yang dilakukan NT terbongkar setelah para orang tua korban melaporkan ke Unit PPA Ditreskrimum Polda Jambi, Jumat (3/2/2023).

NT diduga melakukan pelecehan seksual kepada 11 anak di bawah umur terdiri dari 9 laki-laki dan 2 perempuan.

Pelaku NT memiliki rental PlayStation di rumahnya dan di tempat tersebut NT melancarkan aksi pelecehan seksual.

Salah satu orang tua korban, Effendi mengatakan korban dipaksa menuruti permintaan NT saat rental PlayStation sedang sepi.

Baca juga: Lima Siswa SD di Trenggalek jadi Korban Pelecehan Kepala Sekolah, Korban Alami Perubahan Perilaku

NT secara tiba-tiba menutup rentalnya dan meminta korban yang masih sekolah menyentuh beberapa bagian tubuhnya.

"Si pelaku nyuruh anak-anak ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku sendiri."

"Nah, kami melapor karena dia malah mengaku sebagai korban pelecehan, padahal dia yang meminta sendiri," ungkapnya dikutip dari TribunJambi.com.

Selain memaksa menyentuh tubuhnya, pelaku juga sering memegang bagian kemaluan korban laki-laki.

Sementara korban wanita yang masih di bawah umur diminta pelaku menonton film dewasa yang sudah diberi.

Pelaku juga meminta korban wanita untuk melihat aksi ranjangnya bersama suami.

Baca juga: Jemaah Indonesia Diduga Lakukan Pelecehan di Masjidil Haram, Kemenag: Sudah Didampingi Pengacara

"Kalau korban cewek, hanya disuruh mengintip saat si pelaku dan suami sedang berhubungan suami istri."

"Suaminya tidak tahu, karena dia nyuruh korban mengintip dari luar, dengan membuka sedikit jendela. Memang korban sering dicekoki film dewasa," sambungnya.

Perbuatan NT dilakukan tanpa sepegetahuan suaminya.

"Suaminya juga syok pas tau kejadian ini," imbuhnya.

Ilustrasi pelecehan seksual. (Warta Kota via Tribunnews)

Kata Psikolog

Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jambi, Dessy Pramudiani mengatakan anak-anak sangat rentan menjadi korban pelecehan seksual, terlebih ada ancaman dari orang dewasa.

Hal ini berbahaya karena ada kecenderungan para korban pelecehan seksual akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dialami.

Baca juga: Kepala Sekolah di Trenggalek Dipindahtugaskan, Diduga Lakukan Pelecehan pada 5 Siswa SD

"Memungkinkan mereka akan melakukan hal yang sama jika tidak mendapatkan penanganan secara intensif untuk pemulihan kondisi psikologisnya," terangnya dikutip dari TribunJambi.com.

Menurutnya, pendidikan seks sejak dini sangat penting karena anak dapat mengetahui batasan bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh.

"Untuk orang tua diharapkan dapat memberikan psikoedukasi tentang seks sejak dini, sebagai upaya preventif terhadap kejadian yang tidak diinginkan," tandasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJambi.com/Srituti Apriliani/Aryo Tondang)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini