TRIBUNNEWS.COM - Mobil dinas Wakil Ketua DPRD Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan menabrak seorang anak yang mengendarai sepeda hingga tewas, Kamis (9/2/2023) malam.
Sopir mobil dinas sempat melarikan diri sebelum diamankan warga sekitar.
Di dalam mobil Fortuner warna hitam tersebut ada Wakil Ketua DPRD Muba, Jon Kenedi yang sedang melakukan perjalanan dinas.
Jon Kenedi mengaku dirinya dan sopir tidak melarikan diri setelah menabrak anak SMP berusia 13 tahun.
Namun, ia meminta sopirnya behenti di pos polisi terdekat untuk menghindari amukan massa.
Baca juga: Pengemudi BMW Lawan Arah Tabrak Pemotor hingga Tewas di Jaksel
"Kami diamankan masyarakat di sana karena takut terjadinya amukan massa, masyarakat mengamankan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya dikutip dari Sripoku.com, Sabtu (11/2/2023).
Saat mobil menabrak korban, Jon sedang beristirahat di dalam mobil dan tersadar ketika ada suara teriakan dari sopirnya.
Hingga saat ini, Jon belum mendatangi rumah korban karena belum siap menemui orang tua korban yang sedang berduka.
"Sudah ada utusan saya yang datang ke rumah duka. Kalau saya secara pribadi belum siap untuk datang langsung, walaupun itu sopir saya yang membawa mobil."
"Selain itu kenapa saya belum siap karena saya figur publik," katanya.
Sopir Mobil Dinas Diamankan
Sopir mobil dinas Wakil Ketua DPRD Musi Banyuasin bernama Sapril Junito telah diamankan polisi.
Kasat Lantas Polres Muba AKP Ricky Mozam, menjelaskan mobil dinas yang menabrak anak laki-laki hingga tewas memiliki plat nomor ganda.
Baca juga: Sosok Kadarisna, ASN yang Bawa Pulang Mobil Dinas Milik DPRD Jambi, Terancam Dinonaktifkan
"Pada saat kecelakaan mobil tersebut menggunakan plat BG 7 BZ, saat kita cek ada plat lain dengan plat BG 1553 BZ milik Setda Muba," ujarnya, Jumat (10/2/2023).
Korban bernama Rasya (13) sedang menyeberang jalan menggunakan sepeda saat terjadi kecelakaan.
"Akibat kejadian Rasya mengalami luka berat dibagian kepala dan meninggal dunia di RSUD Sekayu," terangnya.
AKP Ricky Mozam mengatakan sopir sudah diamankan dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kecelakaan ini.
Kata Orang Tua Korban
Kasus kecelakaan ini terjadi pada Kamis (9/2/2023) sekitar pukul 20.45 WIB di Jalan Nasional Sekayu - Betung Dusun IV, Desa Lumpatan II Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba.
Ibu korban, Eti mengatakan tidak ada firasat sama sekali sebelum anaknya meninggal dunia.
Baca juga: Kasubag DPRD Jambi Mengundurkan Diri Buntut Kecelakaan Mobil Dinas yang Dikendarai Anaknya
"Tidak ada firasat sama sekali, memang dia itu sehari-hari orangnya hobi beringkas (rapi). Mau kemana-mana pakai minyak rambut, dia kalau penampilan diperhatikan sekali," paparnya, Jumat (10//2/2023).
Eti menjelaskan sebelum korban keluar rumah sempat berpamitan dan meminta uang jajan.
Namun, tiga menit kemudian ia mendapat kabar anaknya ditabrak mobil.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.
Saat berada di rumah sakit, Eti sempat berkomunikasi dengan anaknya, tapi hanya sebentar karena anaknya akan masuk ruang UGD.
Baca juga: Dibawa Menantu, Ini Kronologi Mobil Fortuner Iptu Abdul Rahman Alami Kecelakaan di Jakarta
"Saya ke rumah sakit masih ketemu sama anak saya. Dia panggil mak, saya jawab oy nak dan langsung saya peluk dia."
"Tapi pihak rumah sakit menyuruh saya keluar, selang beberapa lama dapat kabar dia sudah meninggal," lanjutnya.
Ia meminta pihak yang menabrak anaknya hingga meninggal bertanggung jawab.
"Sudah tau siapa yang menabarak, saya tidak mau menuntut atau apa. Saya minta mereka datang kesini baik-baik dan bertanggung jawab," tegasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (Sripoku.com/Fajeri Ramadhoni)