Banjir kali ini bisa dikatakan sebagai banjir terbesar di Makassar dalam 40 tahun terakhir karena 14 kecamatan di Makassar semuanya terdampak banjir.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengatakan genangan air merata dari level 40 cm hingga 120 cm.
"Semua kecamatan kena banjir," ujarnya, Senin (13/2/2023) dikutip dari TribunTimur.com.
Baca juga: Banjir di Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan Bolehkan ASN untuk WFH dan Siswa Belajar Online
Selain itu, empat kelurahan yang langganan banjir seperti Tamalanrea, Biringkanaya, Manggala, dan Rappocini hampir 50 persen wilayahnya tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 170 cm hingga 200 cm.
Pemerintah setempat telah menyiapkan 21 titik pengungsian yang kini ditempati oleh 1.869 jiwa yang mengungsi.
Data sementara menunjukkan sebanyak 554 unit rumah terendam banjir hingga saat ini.
Pada Senin sore banjir perlahan mulai menyurut, namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi masih akan terjadi hujan pada hari ini, Selasa (14/2/2023).
Danny Pomanto menjelaskan dari prediksi BMKG skala dampak banjir di Makassar masih akan berlanjut hingga minggu terakhir di bulan Februari 2023.
Penyebab Banjir
Sebelumnya, Danny Pomanto mengungkap banjir kali ini tidak hanya terjadi di pinggir kota, namun juga di tengah kota.
Saat meninjau lokasi banjir, kaki Danny Pomanto terendam air karena ketinggian banjir mencapai satu meter.
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Hujan Lebat Potensi di 30 Wilayah, Senin 13 Februari 2023
Banjir di Makassar kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Minggu (12/2/2023) malam.
Selain itu, pasang air laut juga menyebabkan sebagian wilayah kota Makassar dikepung banjir.
"Sebenarnya pasangnya tidak terlalu tinggi karena dua kali titik pasang hari ini, tadi jam 9 (pagi) dan sebentar jam 6 (sore) lebih tinggi dari pada sekarang," ujarnya, Senin (13/2/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.