News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamen Aniaya Rekan hingga Tewas, Kesal Baju Ketumpahan Miras, Korban Ditinggal saat Masih Hidup

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pengamen aniaya rekannya sesama pengamen hingga tewas. Pelaku kesal bajunya ketumpahan miras

TRIBUNNEWS.COM - MIM (23), seorang pengamen tega menghabisi nyawa rekannya sesama pengamen, H (49).

H ditemukan tewas di Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (12/2/2023).

Tubuh korban tergeletak di gerbang masuk ke rumah warga.

Sementara di dekatnya ada gitar kecil dalam kondisi sudah hancur.

Melansir Surya.co.id, MIM tega menghabisi nyawa rekannya lantaran bajunya ketumpahan minuman keras (miras).

Demikian disampaikan oleh Waka Polres Tulungagung, Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Kronologi Wanita Korban Kecelakaan Diduga Dibuang oleh Penabraknya di Depok, Tewas di Perjalanan

"Sebelumnya antara korban dan tersangka minum minuman keras bersama saksi bernama Toni."

"Mereka pesta miras di lokasi kejadian, sebelah utara simpang empat Jepun," ujarnya.

Saat itu, H mendapat giliran menenggak minuman keras dari gelas yang dipakai bersama.

Namun, H kurang kuat memegang gelas tersebut.

Akibatnya, gelas yang berisi miras itu tumpah dan mengenai kaus yang dipakai MIM.

MIM pun marah dan sempat terlibat adu mulut dengan H.

"Saat itu tersangka emosi, korban sempat menghancurkan gitar milik tersangka, lalu tersangka balas merusak gitar milik korban," ungkap Dodik.

Toni yang saat itu ikut pesta miras sempat melerai keduanya.

Namun, adu mulut antara pelaku dan korban terus berlanjut hingga menyulut H melakukan kekerasan.

MIM menganiaya H dengan membabi buta, terutama di bagian kepala.

"Terakhir tersangka membenturkan kepala korban ke pagar besi yang ada di lokasi kejadian," jelasnya.

Waka Polres Tulungagung, Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo menanyai tersangka MIM (23) alias Ambon.

Kabur dengan Nebeng Truk

Setelah melakukan penganiayaan terhadap rekannya, MIM kabur dengan menebeng truk menuju ke Durenan, Kabupaten Trenggalek.

MIM sempat turun di simpang tiga Durenan dan mengamen.

Setelah dapat uang, pelaku kembali nebeng truk ke arah Kabupaten Ponorogo.

Setibanya di Ponorogo, Minggu (12/2/2023), pelaku sempat membaca berita di media sosial soal pengamen ditemukan meninggal dunia di Jepun.

MIM pun menduga pengamen yang dimaksud adalah H, yang sempat dianiayanya.

Mengetahui berita itu, MIM memutuskan untuk kabur ke Jawa Tengah.

"Tahu korbannya meninggal, dia kabur ke arah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah."

"Dia berhasil kami tangkap di Jalan Raya Solo-Sragen Karanganyar," jelasnya.

MIM ditangkap pada Selasa (14/2/2023) dini hari dan langsung digelandang ke Polres Tulungagung.

Baca juga: Pria di Bone Sulsel Aniaya Mertua hingga Tewas, Pelaku Kini Diburu Polisi

Baru 2 Bulan Berkenalan

Masih dari laman Surya.co.id, kepada polisi, MIM mengaku baru dua bulan berada di Tulungagung.

"Sebelumnya pindah-pindah, seperti Yogyakarta, tetapi dulu juga sudah pernah ngamen di Tulungagung," ucapnya.

Selama dua bulan itu, MIM tinggal di sekitar simpang empat Jepun, di Kecamatan Tulungagung.

Di sana, MIM ngamen setiap hari untuk memenuhi kebutahannya.

Selama di simpang empat Jepun inilah MIM berkenalan dengan H, sesama pengamen.

"Baru dua bulan ini kenal (Handoko), sebelumnya belum kenal," terangnya.

Kronologi Kejadian Versi Pelaku

Selama berkenalan, keduanya juga kerap minum miras bersama.

Pada Sabtu (11/2/2023) sekira pukul 23.00 WIB, menjadi pesta miras terakhir bagi keduanya.

Gitar milik MIM yang masih disimpan di warung milik Bu Slamet, di simpang empat Jepun, Tulungagung.

Pasalnya, tumpahan miras menjadi pemicu MIM menganiaya H hingga tewas.

"Handoko menumpahkan minuman ke baju saya. Saya jadi emosi karena itu," bebernya.

Menurut keterangan MIM, H lebih dulu memecahkan gitar miliknya.

Pelaku lalu memblas dengan membanting gitar milik H hingga pecah.

Toni yang saat itu berada di lokasi kejadian berupaya melerai keduanya tapi gagal.

Selanjutnya, MIM menyerang H hingga terjengkang.

Setelah H jatuh, MIM meneruskan serangannya dengan pukulan bertubi-tubi ke arah kepala.

Terakhir MIM membenturkan kepala H ke pagar.

"Dia masih sadar, ngakunya pusing. Toni mau menolong tetapi dia tidak mau," jelas MIM.

Saat itu, H mengaku pusing dan ingin tidur di lokasi karena mengira efek minuman beralkohol.

Melihat H tidur, MIM dan Toni meninggalkannya.

"Jadi waktu itu ia masih sadar, masih hidup di sana. Saya pergi, terus gak tahu kejadiannya seperti apa," terangnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/David Yohanes)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini