Dia mengaku ikan hasil pancingannya sebagian dibagikan kepada saudara dan tetangga.
"Ya kalau di makan sendiri kan ga habis. Sebagain kami kasih -kasihkan gitu," ujarnya.
16 Kelurahan Terendam
Sebanyak 21.846 jiwa di 16 kelurahan, 4 kecamatan di Solo menjadi korban banjir sejak Kamis (16/2/2023).
Sedangkan 4.440 jiwa pengungsi terpusat, sisanya bertahan di rumah masing-masing atau rumah saudara.
Beberapa wilayah di antaranya bukan langganan banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Solo Nico Agus Putranto mencontohkan, beberapa kelurahan di Kecamatan Jebres bukan merupakan langganan banjir setidaknya di beberapa tahun terakhir.
"Saya contohkan di Jebres Sari Kopi misalnya. Dulu tidak pernah banjir tapi kali ini banjir. Ini karena pembangunan pintu yang baru (Pintu Air Kedungkopi)," jelasnya dikutip TribunSolo.com.
Kecamatan Jebres ada 6 kelurahan yang terdampak.
Di antaranya Gandekan, Jagalan, Pucangsawit, Jebres, Sudiroprajan, dan Sewu.
Lurah Gandekan, Jebres, Sugeng Sarwono mengaku selama ia menjabat ini merupakan banjir paling parah.
"Selama saya di sini paling parah. Biasanya Gandekan yang langganan itu RW 2 di taman cerdas itu. Sekarang meluas sampai 5 RW," terangnya.
Baca juga: Soal Banjir yang Melanda Kota Solo, Ini Penyebab hingga Saran Ahli dari UNS
Jika sebelumnya RW 2 yang jadi langganan banjir, kini RW 1-5 semua terkena banjir.
"Gandekan yang terdampak 5 RW, RW 1-5. Kampung Ngadirejo, Karangasem, Butuh, Penjalan, Kaliraman," jelasnya.