Namun, tahapan ini tetap tak berhasil membuat massa kembali.
Sekira 1.500 suporter saat itu terus mencoba merangsek ke dalam stadion. Mereka juga melempari polisi dengan batu hingga botol. Polisi akhirnya melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa.
"Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa," lanjut Iqbal.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)
Baca berita lainnya terkait Liga 1.
BERITA REKOMENDASI