TRIBUNNEWS.COM - Tim gabungan TNI dan Polisi mengevakuasi 10 pekerja Puskesmas serta delapan warga Distrik Alama di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Senin (20/2/2023).
Evakuasi ini dilakukan menyusul ancaman teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Egianus Kogoya di wilayah itu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan alasan evakuasi ini dilakukan untuk mengantisipasi kekerasan yang dilakukan oleh Egianus Kogoya cs.
Adapun para pekerja puskesmas dan warga Distrik Alama itu dipindahkan ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Mereka dievakuasi dengan menggunakan helikopter.
"Evakuasi menggunakan helikopter Karakal TNI AU EC-725/HT-7201 yang dipiloti oleh Mayor Pnb Arif Khoirudin serta 6 personel yang dipimpin Dandrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring," ujar Benny, Senin (20/2/2023) dikutip dari Tribun-Papua.com.
Lebih lanjut, pekerja dan warga tersebut dibawa ke RSUD Mimika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Nantinya akan dilakukan pengambilan data serta keterangan di Polres Mimika,” jelas Benny.
Baca juga: Revolver Diduga Milik KKB Egianus Kogoya Disita Tapi Keberadaan Pilot Susi Air Masih Misterius
Senjata KKB Disita
Mengutip Tribun-Papua.com, sehari sebelum evakuasi dilakukan, Minggu (19/2/2023), aparat kepolisian sempat menyita sejumlah barang yang diduga milik KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan barang sitaan tersebut diduga milik KKB.
Hal ini setelah pihaknya menemukan puluhan barang bukti yang diduga kuat kerap digunakan KKB dalam berbagai aksi.
Adapun barang sitaan tersebut yakni satu pucuk senjata api laras pendek jenis revolver.
Senjata tersebut disita oleh Tim gabungan Satgas Damai Cartenz di Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan.
Kendati demikian, tidak ada anggota KKB yang ditangkap dalam penegakan hukum itu.
"Kali ini tim gabungan TNI-Polri mengamankan barang temuan di camp Simal yang diduga merupakan camp dari KKB Ndugama," ujar Kombes Faizal, Senin (20/2/2023).
Barang bukti yang diduga kerap digunakan KKB untuk melakukan propaganda meliputi satu kamera video profesional, kamera DSLR, kamera genggam, dan lainnya.
Temuan ini akan ditindaklanjuti hingga wilayah Nduga bisa dinyatakan aman dari gangguan KKB.
Baca juga: Pilot Susi Air Disandera KKB, Mahfud MD: Menyerang Itu Gampang, Tapi Tak Bisa Abaikan Nyawa Orang
Pilot Susi Air Belum Ditemukan
Meski senjata dan beberapa barang bukti milik KKB telah berhasil disita, namun hingga kini keberadaan pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Mark Marthens, tak kunjung ditemukan.
Namun, Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - OPM Sebby Sambom memastikan bahwa kondisi Kapten Philips dalam keadaan sehat dan aman bersama Egianus Kogoya.
"Pilot aman bersama TPNPB. Dia dijaga layaknya keluarga karena kami lebih dekat dengan Selandia Baru dan Australia di pasifik," ujar Sebby Sambom, Jumat (17/2/2023).
Sebby Sambom mengatakan, Kapten Philips akan dijadikan sebagai alat negosiasi politik menuju Papua Merdeka.
Mereka akan tetap menahan Philips selama pemerintah Indonesia dan Selandia Baru tidak memenuhi permintaan OPM.
Diketahui, anggota TPNPB-OPM atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini kerap melancarkan teror hingga penembakan di sejumlah daerah di pegunungan Papua.
Selain warga sipil, aparat keamanan juga menjadi sasaran kekerasan kelompok bersenjata ini.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Dewi Agustina)(Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara/Paul Manahara Tambunan)