Laporan Wartawan Tribun Timur M Jabal Qubais
TRIBUNNEWS.COM, WAJO - Syarifah Haerunnisa (25) mengungkap alasan menolak cinta WNA asal India bernama Asib Ali Bhore (32).
Nisa lantas mengungkap alasan menerima pinangan pria lain di saat dirinya tengah menjalin hubungan kurang lebih satu tahun dengan Asib.
Selama ini komunikasi Nisa dengan Ali menggunakan bantuan aplikasi google translate.
Melalui rekaman suara yang viral di aplikasi tiktok, Nisa mengatakan, sudah lama menunggu kedatangan Ali untuk melamar.
"Dia yang salah, dari awal kenal sudah janji mau lamar tapi tidak pernah datang," ujarnya melalui rekaman suara.
Baca juga: Cerita Gadis Wajo Tolak Lamaran Pria India, Ungkap Awal Perkenalan hingga Tanggapi Soal Uang
Ia menambahkan orangtua Nisa sempat menunggu kedatangan Ali namun kunjung datang.
"Ummiku capek menunggu karena dia selalu janji bulan depan, bulan depan," tambahnya.
Orangtua Nisa akhirnya menerima lamaran laki-laki lain dikarenakan sudah lama menunggu.
"Makanya ummiku terima lamaran laki-laki, takutnya saya jadi perawan tua," lanjutnya.
Sosok Syarifah Haerunnisa
Nisa (25) dikenal sebagai sosok yang pendiam di mata tetangganya, di Desa Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Salah satu tetangga Nisa, Wiwi, mengatakan masih belum percaya kejadian itu bisa viral hingga ke mancanegara.
"Kalau hubungannya dengan orang India sudah satu tahun, tapi belum menyangka bisa seviral ini," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (22/2/2023).
Ia mengungkap bahwa Nisa dalam menjalani kesehariannya dikenal pendiam.
"Jujur, Nisa itu orangnya baik, jarang keluar rumah, rajin sholat, bahkan terkenal solehah di kampung," tambahnya.
Peristiwa kandasnya asmara Asib yang membuat netizen gempar dimulai saat dia tiba di kediaman Syarifah, Jumat pekan lalu (17/2/2023).
Dia bermaksud melamar pacarnya itu setelah setahun berpacaran melalui media sosial namun dia harus gigit jari.
Baca juga: Pemuda India yang Lamarannya Ditolak Orangtua Kekasih di Wajo Sulsel Merasa Dibohongi dan Diperas
Lamarannya ditolak oleh orangtua Syarifah, lantaran anaknya itu sudah dijodohkan dengan pria lain asal Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Lamarannya ditolak karena ternyata sebelumnya telah ada pria asal Palu yang datang melamar bahkan maharnya Rp 50 juta dan hajatannya akan dilangsungkan setelah lebaran Idul Fitri," kata Nurpanca, Kabid kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Dinas Kesbangpol Wajo.
Dikonfirmasi Senin (20/2/2023), Asib yang kecewa kemudian mendatangi Mapolres Wajo, dan dilakukan mediasi.
Orangtua Syarifah kembali menegaskan penolakan mereka karena telah ada pria lain yang datang melamar.
Asib lalu menuntut agar uang Rp 9 juta yang sudah ditransfer ke rekening Syarifah segera dikembalikan kepadanya.
Tidak hanya itu. Dia juga meminta supaya seluruh biaya yang sudah dia keluarkan untuk bepergian dari India ke Indonesia menemui gadis pujaannya tersebut juga diganti.
"Lamarannya tetap ditolak karena memang sudah pria yang sebelumnya datang melamar dan Asib ini menuntut ganti rugi seluruh biaya yang telah dikeluarkan tapi pihak keluarga perempuan hanya menyanggupi Rp 10 juta," kata Nurpanca.
Mediasi sempat berjalan alot. Namun, Asib memilih mengikhlaskan uang tersebut.
Bahkan, dia disebut mendoakan supaya Syarifah bahagia kelak dengan pria yang dijodohkan ayah ibunya.
"Pihak keluarga perempuan hanya menyanggupi membayar Rp 10 juta, tapi belakangan uang tersebut tidak diambil oleh Asib katanya sudah diikhlaskan," kata Nurpanca.
Adapun setelah meninggalkan Mapolres Wajo menuju Kota Makassar, tidak ada yang tahu di mana Asib saat ini.
Berdasarkan keterangan AKP Amdia Kasat Intelkam Polres Wajo, kalau melihat tiket pesawat, Asib baru kembali ke India pada 14 Maret 2023 mendatang.
"Jadi setelah meninggalkan Polres langsung ke Makassar katanya mau ke Bandara Sultan Hasanuddin.
Kami juga belum dapat info apakah langsung kembali ke India atau ke Jakarta dulu," kata AKP Amdia melalui sambungan telepon.
Klarifikasi soal Uang Rp 9 Juta
Sebelumnya, Nisa juga mengklarifikasi terkait uang yang diterimanya dari Ali Rp 9 juta.
Menurutnya, ia tak pernah sekalipun meminta uang kepada Ali.
"Saya tidak pernah minta, dia sendiri yang kirim uang," ucap Nisa melalui rekaman suara.
Pihaknya mengaku uang yang diberikan Ali untuk membeli handphone.
"Hapeku rusak, makanya tidak bisa komunikasi akhirnya dia kirim uang untuk beli hape," ujarnya.
Ia menambahkan terkait uang bulanan yang dikirim Ali benar, dan itu untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari.
"Untuk uang bulanan memang dia kirim, tapi saya belikan kuota untuk komunikasi dengan dia," tambahnya.
Nisa menjelaskan uang sebesar Rp 9.500.860 yang diberikan akan dikembalikan sebesar Rp 10 Juta tapi Ali Menolak.
"Mau saya kembalikan 10 Juta tapi dia tolak bahkan sempat dia lempar," terangnya.
Terjawab nasib Asib Ali Bhore, pria asal India yang datangi kekasih di Wajo, Sulawesi Selatan namun berakhir dengan penolakan.