TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Sebanyak 18 orang aparat keamanan terluka dalam kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady menyebut dari belasan aparat keamanan yang luka, dua di antaranya karena terkena anak panah.
"Dua orang terkena panah, satu perwira Polisi dan satu dari TNI," kata Benny dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023).
Sementara itu, lanjut Benny, 16 aparat keamanan di Wamena juga terluka akibat terkena lemparan batu dari para massa perusuh.
"Semuanya dapat perawatan di rumah sakit umum daerah Wamena. Karena cuma satu rumah sakit di situ," ungkapnya.
Meski begitu, Benny mengatakan hingga saat ini, situasi dan kondisi di lokasi sudah berangsur kondusif dan dapat dikendalikan.
"Saat ini situasi di Kabupaten Jayawijaya berangsur pulih dan dapat dikendalikan," ucapnya.
Sebelumnya, situasi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mencekam pasca-aksi pembakaran oleh warga di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian.
Diketahui, kejadian pembakaran tersebut terjadi pada Kamis (23/2/2023) sekira pukul 12.30 WIT.
"Awal permasalahan yaitu warga melihat ada kendaraan membawa anak kecil yang diduga sebagai penculikan,” kata Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S Napitupulu kepada Tribun-Papua.com, Kamis (23/2/2023).
Napitupulu mengatakan, kepolisian sudah merespon dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun masyarakat tetap tidak terima.
Saat pihak aparat ingin kembali ke Polres guna melakukan pertemuan, warga tidak terima dan melakukan penyerangan terhadap aparat dan berujung pembakaran terhadap rumah warga.
"Kondisi saat ini sudah mulai kondusif," jelasnya.
Baca juga: Warga Masih Takut Keluar Rumah Pasca Kerusuhan di Wamena, Ada yang Mengungsi ke Polres dan Kodim
Untuk menghindari konflik susulan, kata Napitupulu, pihaknya akan membahas hal tersebut dengan tokoh masyarakat setempat.
Dalam insiden ini, diketahui 10 orang tewas. Sedangkan belasan orang luka-luka akibat kerusuhan di kota tersebut.