Ketika Bupati berhalangan hadir, kenapa justru delegasi tugas diberikan kepada Sekda dan bukan kepada Wakil Bupati.
Kemudian ketika Hari Jadi Indramayu yang tidak melibatkan Wakil Bupati dan lain sebagainya.
"Jadi jangan menanyakan sesuatu yang anda sendiri tahu jawabannya. Tapi kalau anda ingin saya mendeklarasikan konteks Bupati dan Wakil Bupati dalam kenegaraan tidak baik, memang iya dan anda bisa melihat sendiri," ucapnya.
Lanjut Lucky Hakim, sampai akhirnya, Wakil Ketua DPRD Indramayu sekaligus Ketua Partai Pengusung Nina-Lucky dalam Pilkada Indramayu 2020 menyampaikan akan mendamaikan mereka berdua.
Lucky Hakim pun diminta kesiapannya untuk dipertemukan dengan Nina Agustina.
Namun, sudah sekitar 6 bulan sejak kejadian itu, Lucky Hakim mengaku tidak mendapat kesempatan pertemuan itu.
Disamping itu, terlepas dari persoalan tersebut, Lucky Hakim kembali menegaskan bahwa alasannya mundur lebih kepada karena ia tidak mampu mengemban amanah dari masyarakat.
Ada sebanyak 99 janji politik yang ia janjikan saat masa kampanye dahulu. Namun, semua itu tidak bisa tercapai olehnya pribadi kerena tidak punya delegasi kewenangan.
Baca juga: Mundur dari Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim Mau Tobat Nasuha
"Saya tidak bilang indramayu mengalami kegagalan tentang hal itu. Itu konteksnya pemerintahan silahkan diaudit oleh masyarakat melalui DPRD, dan lain-lain," ujar dia.
"Tapi saya tidak mampu mengemban amanah karena saya tidak bisa mencapai visi misi yang diamanahkan versi kepada saya sebagai Wabup," lanjut Lucky Hakim.
Dalam hal ini, ia tidak ingin berpolemik dan menyalahkan pihak manapun. Sehingga jalan terbaik untuknya lebih baik mundur dari jabatan Wakil Bupati Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Eksklusif, Lucky Hakim Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Bupati Indramayu: Bukan Cuma Gosip