News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Susi Air Dibakar di Papua

Bicara Pembakaran Pesawat dan Penyanderaan Pilot, Susi Pudjiastuti: Pagi Itu Tidak Ada Alert Apapun

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Founder Susi Air Susi Pudjiastuti (tengah) bersama jajaran Susi Air saat konferensi pers di SA Residence Jakarta Timur pada Rabu (1/3/2023). Susi Pudjiastuti, berbicara mengenai insiden pembakaran pesawat Pilatus PC-6 Porter/PK-BVY milik Susi Air

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, berbicara mengenai insiden pembakaran pesawat Pilatus PC-6 Porter/PK-BVY milik Susi Air dan penyanderaan pilot, Captain Phillip Mark Mehrtens, yang mengemudikannya oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.

Pemerintah, kata dia, biasanya menentukan zona merah dan menginformasikannya kepada maskapai apabila ada larangan terbang di rute-rute perintis.

Selain itu, pihaknya juga menganggap bandara Distrik Paro Kabupaten Nduga Papua, tempat di mana pesawat Susi Air dibakar oleh KST, adalah rute perintis yang aman.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Kita Berharap dan Berdoa Captain Phillip Mehrtens Bisa Dibebaskan Tanpa Syarat

Kemudian, kata dia, di komunitas aviasi juga tidak ada informasi yang mengindikasikan daerah Paro tidak aman.

"Nah pagi itu tidak ada alert (peringatan) apapun. Dan itu bandara resmi dan memang termasuk dalam rute pemerintah yang kita harus terbangi," kata Susi di SA Residence Jakarta Timur pada Rabu (1/3/2023).

Susi Air, kata dia, telah berkiprah di Papua sejak tahun 2006 mulai dari satu pesawat sampai akhirnya ada 22 pesawat Susi Air yang terbang di Papua.

Susi Air, kata dia, juga telah terbang ke sejumlah daerah di Papua di antaranya Sentani, Wamena, Nabire, Timika, Manokwari, Merauke, Sorong, dan Biak.

Rata-rata setiap hari, lanjut dia, pesawat Susi Air terbang kurang lebih dari 60 sampai 100 penerbangan setiap hari dengan dua jenis pesawat yaitu Caravan dan Pilatus Porter.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Kapten Philip Mehrtens Adalah Pilot Terbaik Saya, Sudah 10 Tahun Bersama

Mulai tahun 2012, lanjut dia, Susi Air mendapatkan kontrak perintis dari pemerintah. 

Oleh karena itu, kata dia, Susi Air terbang di rute-rute perintis.

Rute-rute perintis tersebut, kata dia, ditentukan oleh pemerintah untuk diterbangi.

Sebanyak 65 persen biaya penerbangannya, kata dia, disubsidi oleh pemerintah. 

Sehingga, kata dia, Susi Air menjual tiket untuk penerbangan perintis di Papua hanya seharga Rp250 ribu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini