Saat sampai di RS Labuang Baji, kondisi korban sudah lemah dan hemoglobinnya rendah.
"Kondisi anak saat datang kesini HB-nya sangat rendah sekitar 7,8, kemudian kita cek di sini menjadi 6, artinya HB nya terlalu rendah," imbuhnya.
Lantaran hal itu, pihak rumah sakit berupaya memulihkan kondisi korban terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi.
Baca juga: Jari Bayi di Palembang Dipastikan Cacat Permanen karena Kesalahan Perawat, Kasus Berakhir Damai
"Prosesnya memang kita memperbaiki kondisi korban dulu baru kemudian kita merencanakan untuk lakukan operasi emergency."
"Tapi, tidak serta merta harus kita lakukan kalau kondisi umumnya tidak merugikan," lanjutnya.
Pihak rumah sakit juga telah menyiapkan transfusi darah dan memindahkannya ke ruang khusus perawatan anak.
Ia menambahkan, nyawa korban tidak bisa tertolong karena kondisinya terus melemah.
Tidak hanya itu, upaya transfusi darah terhadap bayi malang itu disebut Atiah juga telah disiapkan.
"Kita persiapkan transfusi dan segala macamnya dan kita pindahkan dari UGD masuk ke perawatan PICU ruang khusus perawatan untuk anak."
"Namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya pada saat jam 5 lewat dinyatakan meninggal dunia," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMakassar.com/Muslimin Emba/Muh Agung Putra)