Dampak Banjir di Lahat
Sementara itu bencana banjir bandang menghantam lebih dari 25 desa di 14 kecamatan Kabupaten Lahat, Kamis (9/3/2023) pagi.
Akibatnya seorang anak berusia 11 tahun, Giga Danuri, meninggal dunia akibat terseret arus banjir bandang.
Giga tercatat sebagai warga Bedeng RD, PJKA Kecamatan Lahat.
Kini jenazah Giga sudah berhasil dievakuasi oleh warga.
Dampak lainnya, ratusan rumah terendam, sedikitnya tujuh rumah warga hanyut, dan sawah seluas 40 hektare terancam gagal panen.
Banjir bandang juga merusak fasilitas pendidikan dan fasilitas umum.
Jalan longsor dan jembatan putus telah menutup akses lalu lintas pengendara motor dan mobil.
"Sudah seperti lautan desa kami. Beruntung arusnya tak begitu deras," ujar Febri, warga Mulak Ulu, Kecamatan Lahat Selatan.
Kondisi serupa dialami warga Lubuk Sepang. Saat ini warga dihantui kecemasan akan kembali derasnya aliran sungai.
Apalagi beberapa tahun lalu desa ini mengalami musibah banjir hingga menyebabkan banyak rumah yang rusak.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, M Iqbal Alisyahbana mengatakan, sementara data terhimpun ditemukan satu korban meninggal dunia berinisial GG tenggelam terbawa arus sungai.
"Penyebab meluapnya air Sungai Lematang terjadi sejak hari Rabu 8 Maret pukul 07.00 WIB. Akibat curah hujan tinggi," kata dia.
Tim gabung dari TNI, BPBD dan SAR Kabupaten Lahat masih melakukan pencarian mengantisipasi korban lainnya serta mendata kerugian akibat banjir tersebut.
"BPBD Sumsel membawa bantuan 200 paket dan melakukan kajian cepat," kata Iqbal.
Empat rumah warga di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat hanyut disapu banjir bandang. Empat rumah tersebut milik Sarma, Jimil, Sutas dan Edi Sofian.
Kepala Desa Lubuk Sepang, Verli Trinurhadi mengungkapkan, di desanya ada 95 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Untuk rumah yang terendam dan mengalami kerusakan ringan sebanyak 75 unit sementara empat unit rumah warga hanyut.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja, rumah dan barang barang milik warga banyak yang hanyut.
Yayan Japrak, warga Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang mengatakan, Kamis pagi tiba-tiba air masuk hingga ke rumahnya. Beruntung ia dan istrinya sudah siaga sehingga bisa lepas dari maut.
Tampak air deras mencapai empat meter hingga menyentuh Jembatan Tanjung Sirih yang menghubungkan Pulau Pinang menuju Kota Agung, Pagaralam.
Akibatnya kendaraan baik roda dua dan empat tidak dapat melintas karena pengendara takut.
"Ngeri nanti pas lewat jembatanya roboh," ujar Ruly, pengendara motor yang terjebak di Desa Tanjung Sirih.
Sementara sawah warga desa yang siap panen porak poranda dihantam banjir luapan sungai.
Dari rekaman video warga, tampak suasana histeris adanya sebuah bangunan yang diterjang atau disapu luapan air Sungai Lematang Lahat.
Bangunan yang diterjang luapan air sungai itu diketahui Resto Demang Kenasin yang berada persis di tepian Sungai Lematang Desa Karang Baru Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat.
Warga yang melihat kejadian itu teriak histeris. Tampak bangunan yang hanyut itu ada dua unit yang tempat biasa pengunjung untuk santap makanan.
Bangunan resto yang hanyut itu langsung hancur dan tak tersisa.
Tidak ada korban jiwa saat kejadian, namun warga setempat tetap waspada dengan debit air Sungai Lematang yang terus naik dan meluap.
Kapolres Lahat AKBP S Kunto Hartono SIK melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat Aiptu Lispono memaparkan data sebaran dampak banjir sebagai berikut:
Di Kecamatan Lahat, banjir merendam 50 rumah warga di Kelurahan Kota Jaya, satu rumah warga atas nama Suandi hanyut terseret.
Kemudian di Desa Ulak Lebar, menenggelamkan sawah warga di tepian sungai. Selanjutnya Desa Padang Lengkuas ada dua unit rumah terendam air.
Di Kecamatan Lahat Selatan banjir menghantam Desa Karang Anyar, menghanyutkan fasilitas wisata Cage Resto Demang Kenasin. Kemudian di Desa Tanjung Payang air merendam tepian Ayek Lematang Bawah Jembatan Benteng.
Selanjutnya di Desa Tanjung Tebat, selain merendam rumah ada satu unit rumah warga yang hanyut.
Menggunakan sepatu boot, Bupati Lahat Cik Ujang langsung meninjau lokasi banjir dan menemui para warga yang menjadi korban.
Cik Ujang menyampaikan prihatin atas musibah tersebut. Pemkab Lahat bersama TNI dan Polri akan membantu warga.
Bantuan yang sudah disalurkan berupa nasi bungkus, mie instan, air minum akan disalurkan bantuan lain. Termasuk tenda jika diperlukan untuk mengungsi.
"Ya ada bebarapa kecamatan yang terkena banjir," ujarnya.
"Kecamatan Pulau Pinang, Kecamatan Lahat, Kecamatan Lahat Selatan, Kecamatan Mulak Ulu, Mulak Sebingkai, Jarai, Gumay Talang dan Pseksu," katanya.
Sebaran Banjir
Data dari Polres Lahat disampaikan Kapolres Lahat AKBP S Kunto Hartono SIK melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat Aiptu Lispono sebaran banjir di Kecamatan Pulau Pinang terjadi di Desa Tanjung Sirih, air merendam sawah.
Di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, banjir bandang menghanyutkan lima unit rumah, merendam 150 rumah warga, merendam gedung Sekolah Dasar Negeri 2 Lahat, dan Masjid At-Taqwa. Air juga merendam sawah milik warga yang menyebabkan gagal panen.
Selanjutnya di Kecamatan Mulak Sebingkai, banjir merendam Desa Keban Agung, 12 rumah rusak berat, satu kantor desa dan 12 rumah rusak ringan.
Adapun di Kecamatan Jarai banjir terjadi di Desa Nanti Giri. Air masuk ke rumah warga ketinggian air mencapai kurang lebih 70 cm. Ada 157 rumah yang dimasuki air serta lahan sawah sekitar 30 hektare tanaman padi, sayur, dan kopi.
Selain itu banjir juga terjadi di Desa Pelajaran, air masuk ke rumah warga dengan ketinggian 70 cm dan merendam 197 rumah telah dimasuki air. Untuk lahan pertanian Desa Pelajaran tanaman padi, sayuran, serta tanaman kopi kurang lebih 40 hektare.
Di Kecamatan Kikim Selatan, banjir terjadi di Desa Banu Ayu menggenangi jalan desa sepanjang 150 meter dengan ketinggian air 1,5 meter. Kurang lebih 20 rumah warga tergenang air setinggi satu meter.
Lalu Desa Tanjung Alam, sawah warga seluas 2 Ha terendam air.
Desa Pagar Jati, dampak dan kerugian sawah warga sekira 2 Ha terendam air.
Desa Sirah Pulau, Dampak dan kerugian warga kebun cabe sekira 2 Ha terendam air.
Selanjutnya, Kecamatan Pajar Bulan, terjadi di desa Desa Ulak Bandung, akibat banjir merusak kurang lebih 4 hektare sawah.
Di Kecamatan Merapi Barat, terjadi di Desa Sukacinta 54 rumah warga terendam air. Desa Kebur, 10 rumah warga terendam, kemudian di Desa Negri Agung banjir merendam Kebun warga.
Untuk di Kecamatan Merapi Timur, terjadi di Desa Prabumenang, merendam dua 2 rumah warga. Desa Gunung Kembang, tiga rumah warga terendam. Desa Sirah Pulau, 10 rumah warga terendam.
Selanjutnya, Kecamatan Kikim Timur, terjadi di desa Desa Gunung Kembang, merendam Jalan dan 10 unit rumah.
Di kecamatan Tanjung Tebat terjadi di Desa Tanjung Menang. Air sungai keruh menggenangi jalan sepanjang 500 m dengan ketinggiqn 50- 70 cm, sawah yang tergenang air kurang lebih 4 hektare.
Pagar SDN 5 Tanjung Tebat Desa Tanjung Menang roboh sepanjang 20 meter akibat tergerus air hujan.
Di Kecamatan Pseksu di Desa Talang Tinggi, 6 rumah dan 1 kantor desa terendam.
Di Kecamatah Gumay Ulu, terjadi longsor di Desa Lubuk Selo tertutupnya Akses jalan Umum yang merupakan penghubung antara Desa Padang Gumay dan Desa Tanjung Aur kec Gumay Ulu. Material longsor tersebut berupa tanah dan pohon serta batu batu yang menutup seluruh badan jalan.
Di Kecamatan Mulak Ulu, terjadi di Desa Lesung Batu dan Desa Geramat, menyebabkan jalan tertimbun tanah dan pohon tumbang sehingga akses jalan putus total, tiang listrik roboh.
Di Kecamatan Tanjung Tebat, longsor terjadi di Desa Talang Jawa, menimbun sebagian jalan. Tiang telepon dan tiang listrik di pinggir jalan hampir roboh.
Selanjutnya, di Kecamatan Kikim Tengah terjadi di Desa Tanjung Aur. Air masuk ke rumah warga 50 cm dan menghanyutkan lahan pertanian dan sawah di dekat aliran Sungai Lingsing.
Di Desa Maspura, luapan Sungai Lingsing merusak perkebunan milik warga. Kemudian Desa Sukaraja, luapan sungai merusak perkebunan milik warga.
Untuk di Desa Tanjung Baru, air merusak perkebunan milik warga. Begitu pula perkebunan warga di Desa Muara Lingsing.
Banjir juga terjadi di Desa Kepala Siring, yang mengakibatkan akses jalan desa dari Kepala Siring menuju jalan poros Desa Muara Lingsing tidak bisa dilewati karena terputusnya Jembatan Sungai Melanggah Besar.
Kapolres Pagar Alam AKBP Erwin Irawan melalui Kasat Lantas AKP Teguh Kaslan mengatakan, dampak dari banjir bandang menggenangi beberapa titik jalan utama penghubung Pagaralam-Lahat.
"Untuk itu jalur utama saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Jadi jalur masuk dan keluar menuju Kota Pagaralam kita alihkan lewat Kabupaten Empat Lawang sementara waktu," ujarnya.
Untuk jalur alternatif Pagaralam-Gumay Ulu juga sementara ini tidak bisa dilewati karena ada beberapa titik yang mengalami longsor dan menutupi badan jalan.
"Kami sudah pantau lokasi jalur utama dan jalur alternatif, untuk sementara tidak bisa kita lewati. Untuk itu kami alihkan arus lalulintas ke arah Kabupaten Empat Lawang," katanya.
25 Desa Dihantam Banjir Bandang
- Hujan deras sejak, Rabu (8/3) malam membuat sungai-sungai di Kabupaten Lahat meluap, Kamis (9/3)
- Air bah membanjiri rumah warga, merusak fasilitas umum, dan persawahan warga
- Lebih dari 25 desa terdampak, 7 rumah hanyut, 40 hektare sawah terendam
- Satu korban jiwa Giga Danuri (11) warga Bedeng RD, PJKA Kecamatan Lahat
Daerah Terdampak Banjir
Kecamatan Lahat
- Merendam 50 rumah warga di Kelurahan Kota Jaya dan 2 di Desa Padang Lengkuas
- 1 rumah milik Suandi hanyut
Kecamatan Lahat Selatan
- 1 rumah hanyut di Desa Tanjung Tebat
- Fasilitas wisata Cage Resto Demang Kenasin hanyut di Desa Karang Anyar
Kecamatan Pulau Pinang
- 5 rumah warga hanyut di Desa Lubuk Sepang
- 150 rumah terendam, SDN 2 Lahat, dan Masjid At-Taqwa
Kecamatan Mulak Sebingkai
- 12 rumah rusak berat, 1 kantor desa, 12 rumah rusak ringan di Desa Keban Agung
Kecamatan Jarai
- 157 rumah terdampak di Desa Nanti Giri
- 197 rumah tergenang di di Desa Pelajaran
Kecamatan Kikim Selatan
- 20 rumah tergenang di Desa Banu Ayu
Kecamatan Merapi Barat
- Di Desa Sukacinta 54 rumah warga terendam air
- Desa Kebur, 10 rumah warga terendam
Kecamatan Merapi Timur
- Desa Prabumenang 2 rumah
- Desa Gunung Kembang 3 rumah
- Desa Sirah Pulau 10 rumah warga terendam
Kecamatan Kikim Timur
- Desa Gunung Kembang 10 unit rumah
Kecamatan Tanjung Tebat
- Pagar SDN 5 Tanjung Tebat roboh sepanjang 20 meter
- Longsor di Desa Talang Jawa menimbun sebagian jalan
Kecamatan Pseksu
- Desa Talang Tinggi, 6 rumah dan 1 kantor desa terendam
Kecamatah Gumay Ulu
- Longsor di Desa Lubuk Selo, akses jalan tertutup
Kecamatan Mulak Ulu
- Jalan tertimbun tanah dan pohon tumbang
Kecamatan Kikim Tengah
- Air menghanyutkan lahan pertanian dan sawah di dekat aliran Sungai Lingsing dan akses jalan terputus
*Data: Polres Lahat (ean/one/lan/Sriwijayapost)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Banjir Bandang Buay Pemaca OKU Selatan, 3 Rumah Hanyut dan Jembatan Gantung Putus