TRIBUNNEWS.COM - Hujan lebat dengan intensitas tinggi membuat sungai Lematang di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan meluap.
Luapan tersebut pun membuat wilayah di sepanjang aliran sungai terendam air, Kamis (9/3/2023).
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Lahat ini menelan satu korban jiwa.
Abdul Muhari selaku Plt Kapala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, dari data sementara ada 120 rumah yang terendam banjir.
Banjir juga mengakibatkan satu jembatan penghubung Kelurahan Natal dan Kelurahan Bandar Agung terputus.
"Lebih lanjut, akses jembatan yang menghubungkan Lahat dan Pagaralam di Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang juga terdampak hingga menghambat lalu lintas tersendat dan belum kondusif," ungkapnya dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Baca juga: Banjir Bandang di Lahat & OKU Selatan, Jumlah Korban, Dampak Kerusakan Rumah, Sawah & Fasilitas Umum
Pihaknya juga mengimbau masyarakat di sepanjang Sungai Lematang untuk menjauh dari aliran sungai.
Sebagai penanganan darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel juga telah mendistribusikan paket logistik untuk warga terdampak.
Ditambahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, hingga Sabtu (11/3/2023), masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga sedang disertai petir.
"Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau agar masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghindari potensi bahaya bencana banjir," pungkasnya.
Rumah Hanyut
Banjir juga menyebabkan empat rumah warga di Desa Lubuk Sepang, Pulau Pinang hanyut terbawa banjir bandang.
Baca juga: Banjir di Lahat, Misna Masih Terbayang Rumahnya Hanyut: Air Deras Datang Seperti Gelombang
Mengutip TribunSumsel.com, Kepala Desa Lubuk Sepang, Verli Trinurhadi mengatakan, di wilayahnya ada 95 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Banjir juga mengakibatkan 75 unit rumah terendam dan rusak ringan.