TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) siang, telah berdampak pada 11 Kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Sistem Informasi Kebencanaan Kabupaten (SIKK) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan guguran awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi terjadi pada pukul 12.12 WIB, ke arah Kali atau Sungao Bebeng atau Krasak.
Erupsi pun disebut masih berlangsung hingga saat ini, dan masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah berbahaya, tepatnya 7 km dari puncak gunung di alur Sungai Bebeng dan Krasak.
Sementara itu, tercatat hingga pukul 14.00 WIB, sebaran abu akibat erupsi gunung ini berdampak pada 11 kecamatan di Kabupaten Magelang.
Mulai dari Kecamatan Sawangan yang meliputi Desa Ketep dan Wonolelo.
Lalu Kecamatan Dukun yang terdiri dari 7 desa yakni Desa Paten, Sengi, Ngargomulyo, Keningar, Sewukan, Mangunsuko dan Desa Krinjing.
Kemudian Kecamatan Candimulyo meliputi Desa Surojoyo, Giyanti dan Bateh.
Kecamatan Pakis yakni Desa Pakis, Bawang, Kajangkoso dan Pogalan.
Baca juga: Efek Guguran Awan Panas Gunung Merapi Mengarah ke Magelang
Selanjutnya Kecamatan Tegalrejo, antara lain Desa Kebonagung, Mangunrejo, Sukorejo, Purwosari, Donorojo, Ngadirejo, Klopo, Japan, Tegalrejo dan Desa Banyuurip.
Ada pula Kecamatan Tempuran, dengan yang terdampak meliputi Desa Prejegsari, Pringombo, Growong dan Kemutuk.
Lalu Kecamatan Bandongan dengan Desa Trasan, Banyuwangi, Salamkanci, Bandongan, Kebonagung dan Kalegen.
Baca juga: Diguyur Hujan Abu Pekat, Warga Lereng Merapi di Boyolali Masih Beraktivitas Normal
Kecamatan Windusari yakni Desa Windusari.
Kemudian Kecamatan Kaliangkrik meliputi Desa Beseran dan Balekerto.
Kecamatan Ngablak yakni Desa Ngablak, serta Kecamatan Mertoyudan dengan Desa Mantenan.