TRIBUNNEWS.COM - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Agus Budi Santoso, mengatakan Gunung Merapi masih berstatus di level III atau Siaga, Minggu (12/3/2023).
Berdasarkan pengamatan dari BPPTKG Yogyakarta, Gunung Merapi terlihat meluncurkan enam kali awan panas guguran setelah sebelumnya mengalami erupsi sejak Sabtu (12/3/2023) siang.
Awan panas guguran tersebut terjadi sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB pada Minggu.
"Terjadi juga guguran lava pijar tujuh kali dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke barat daya," kata Agus Budi Santoso, Minggu, dikutip dari Tribunjogja.com.
Selama pengamatan, BPPTKH mengungkapkan cuaca di Merapi cerah dan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Kemudian, suhu udara 16-20 °C, kelembaban udara 70-97 persen, dan tekanan udara 56.7-676 mmHg.
Baca juga: Desa Krinjing Magelang Diselimuti Abu Merapi, Peternak Kesulitan Cari Rumput untuk Sapi dan Kambing
Potensi Bahaya
Potensi bahaya saat ini, kata Agus, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yakni meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Bila terjadi letusan eksplosif lontaran material vulkanik akan dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ungkap Agus.
Terkait status Gunung Merapi yang masih siaga, masyarakat dianjurkan tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BPBD DIY Belum Keluarkan Rekomendasi Evakuasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY diketahui belum mengeluarkan rekomendasi untuk evakuasi terkait erupsi Gunung Merapi.
Hal tersebut dikonfirmasi juga oleh Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana.
"Belum (warga mengungsi) dan memang belum ada rekomendasi untuk evakuasi," kata Biwara, Minggu (12/3/2023).
Namun, pihak BPBD DIY, kata Biwara sudah menyerahkan masker ke BPBD Sleman untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar pos-pos pantau di Gunung Merapi meningkatkan ronda untuk kesiapsiagaan.
"Pos-pos pemantau Merapi yang di kawasan Sleman juga ditingkatkan ronda untuk kesiapsiagaan," ujar Biwara.
BPBD Minta Warga DIY Waspadai Perubahan Arah Angin
Biwara mengimbau kepada warga Yogyakarta agar mewaspadai perubahan arah angin yang berpotensi akan membawa abu vulkanik Gunung Merapi.
"Imbauannya kami meningkatkan kewaspadaan. Jadi terutama kalau kemudian ada arah angin yang membawa abu itu ke selatan (DIY) itu yang perlu diwaspadai," kata Biwara, Minggu siang, dikutip dari Tribunjogja.com.
Khusus warga DIY, Biwara mengingatkan apabila tidak ada keperluan yang mendesak sebaiknya tetap berada di dalam rumah.
Sebab dikhawatirkan terjadi perubahan arah angin yang membawa abu vulkanik Gunung Merapi.
"Tentu lebih baik memang kalau kondisi tidak harus keluar maka lebih baik mengamankan diri mengantisipasi angin itu," ujarnya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjogja.com/Miftahul Huda)