Saat itu, KKB mencegat tukang ojek di dekat SMKN 1 Oksibil dan sempat melepaskan tembakan.
Ketika aparat keamanan datang ke lokasi, KKB menembaki mereka hingga menyebabkan tiga personel kepolisian terluka.
Lalu pada Senin (9/1/2023), KKB kembali berulah dengan membakar gedung SMKN 1 Oksibil dan menembaki pesawat kargo yang hendak mendarat di Bandara Oksibil.
Sementara pada Rabu (11/1/2023), KKB membakar Kantor Dispendukcapil Pegunungan Bintang.
Akibat kejadian tersebut, puluhan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengaman diri ke Mapolres Pegunungan Bintang.
Trigana Hentikan Penerbangan ke Oksibil
Sementara itu manajemen maskapai Trigana Air menghentikan layanan ke Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pasca penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Aviation security and safety manager Trigana Air Kapten Alfred menyatakan, penghentian tersebut dilakukan berdasarkan Notam dari pihak Bandara Oksibil bahwa sementara ditutup.
"Dengan adanya pemberitahuan itu dan berbagai pertimbangan, maka kami memutuskan untuk menghentikan penerbangan sementara ke Oksibil," kata Alfred, di Sentani, Kamis (12/1/2023).
Selain itu, penghentian tersebut juga dilakukan demi keselamatan penumpang dan pesawat.
Penghentian itu karena menurut Alfred, pihaknya khawatir aksi penembakan yang dilakukan KKB ke areal bandara sangat membahayakan penerbangan saat landing maupun lepas landas.
"Demi keselamatan penumpang dan pesawat, kami tidak mau ambil risiko dengan kondisi ini," ujarnya.
Penerbangan akan dilakukan apabila telah ada pernyataan resmi dari pihak keamanan maupun Pemerintah Pegubin, bahwa Bandara Oksibil sudah beroperasi.
"Kalau itu sudah ada, maka pesawat Trigana akan kembali melayani masyarakat," ujarnya.
Sementara dia pelayanan sendiri ke Bandara Sentani ke Oksibil dilakukan dua kali sehari, baik untuk melayani penumpang dan cargo.
Sumber: Tribun Papua, Tribunnews