Ancaman tersebut meminta TNI-Polri untuk menghentikan penyisiran dan jika penyisiran masih dilakukan warga pendatang di Yahukimo akan diserang.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman meminta warga tidak terpancing taktik adu domba yang dilakukan oleh TPNPB tersebut.
Ia menegaskan TNI-Polri sama sekali tidak melakukan penyisiran di wilayah Yahukimo.
Namun, TNI-Polri berjaga di Yahukimo untuk melindungi masyarakat.
Baca juga: Genap Sebulan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, hingga Saat Ini Belum Ditemukan
Menurutnya, fokus aparat keamanan saat ini adalah membebaskan pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
“Tidak ada penyisiran. Semua yang dilakukan oleh TNI bersinergi dengan Polri dalam rangka menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat,” jelasnya, Senin (6/3/2023), dikutip dari TribunPapua.com.
Herman menegaskan ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dikeluarkan agar warga Papua dan Polisi saling serang.
"KST atau KKB selalu menyebarkan berita bohong. Memang seperti itu ciri-ciri teroris."
"Gerombolan KKB, baik dari kelompok Elkius Kobak ataupun Egianus Kogoya ataupun yang lainnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.” jelasnya.
Ia meminta KKB untuk segera menyerahkan diri karena perbuatan mereka telah menghilangkan banyak nyawa.
"Segera serahkan diri, atau kami akan tangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.
KKB Tebar Ancaman
Penanggungjawab Kodap 16 Yahukimo, Elkius Kobak membuat video singkat yang berisi pernyataan kelompok mereka sudah berada di hutan Yahukimo.
Elkius Kobak menegaskan akan menyerang pusat kota Yahukimo jika aparat keamanan terus melakukan penyisiran.
Baca juga: Keluarga Prajurit TNI yang Tewas Ditembak KKB Papua Terima Santunan Rp 458 Juta