Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Jadi, aktivitas vulkanik yang menjadi sumber ancaman kepada masyarakat akan dievaluasi."
"Aktivitas saat ini belum mengubah rekomendasi bahaya setahun terakhir,” terangnya.
Gunung Merapi Masih Keluarkan Awan Panas Guguran
Dikutip dari TribunJogja.com, Gunung Merapi masih mengeluarkan awan panas guguran ke arah Barat Daya atau ke arah Kali Bebeng pada Minggu malam.
Jarak luncuran awan panas tersebut diperkirakan antara 15-2000 meter dari puncak.
Luncuran awan panas guguran Gunung Merapi ini terekam kamera CCTV yang ada di stasiun Tunggularum.
Luncuran awan panas guguran terjadi pada pukul 17.42 WIB.
Hal tersebut diketahui melalui unggahan akun Twitter @bbptkg.
Jarak luncuran awan panas guguran sejauh 1200 meter ke arah Kali Bebeng.
Kemudian pada pukul 19.05 WIB, Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas gugur sejauh 1500 meter ke arah Kali Bebeng.
Selang sembilan menit kemudian, awan panas guguran kembali meluncur dari puncak gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY tersebut.
Lalu pada pukul 20.40 WIB, awan panas guguran kembali meluncur dari puncak Gunung Merapi dengan jarak luncuran mencapai 2000 meter.
Warga Lakukan Kegiatan Ronda Malam