Feynita juga mengungkapkan, keluarga KP tak mau meminta maaf sejak insiden terjadi.
"Beliau ini tidak ada kata maaf disampaikan ke keluarga saya pada saat kejadian di hari H-nya," tutur Feynita kepada Tribunnews.com.
Kronologi Kecelakaan
Feynita juga menceritakan kronologi kecelakaan yang dialami ponakannya tersebut.
Kala itu, Vito tengah berboncengan dengan temannya, M.
Saat sedang menyeberang, dari arah kiri ada KP yang berboncengan dengan T.
Baca juga: Kata Psikolog soal Kasus Mutilasi di Sleman: Pelaku Telah Hilang Kepekaan terhadap Orang Lain
KP mengendarai Yamaha R25 dengan kecepatan tinggi.
Akhirnya, tabrakan pun tak bisa dihindari dan membuat Vito terpental.
Dari kecelakaan tersebut hidung dan telinga Vito mengeluarkan darah.
Vito pun dibawa ke RS Kariadi untuk mendapatkan penanganan medis.
Sejak saat itu, Vito mengalami koma, hingga pada Senin (20/3/2023) malam, ia menghembuskan napas terakhir.
"(Vito) Dibawa ke RS Kariadi, oleh siapanya (yang membawa) saya kurang paham," cerita Feynita.
Sementara rekan Vito tak sadarkan diri.
"(Rekan Vito) setengah sadar, tiba-tiba dia sudah di aspal, dan tiba-tiba di sudah di rumah sakit," jelas Feynita.
Feynita menjelaskan KP dan T merupakan adik kelas Vito yang masih duduk di kelas 10 SMA Theresiana Semarang.
Sedangkan Vito duduk di bangku 3 SMA.
"(Vito) kelas 3 SMA, tanggal 27 nanti akan ada Ujian Nasional harusnya untuk Vito," katanya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald S/Yohanes Liestyo Poerwoto)