TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi tabrakan maut yang melibatkan seorang pengendara motor dengan kereta api pada perlintasan rel tanpa palang pintu di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (22/3/2023).
Tabrakan tersebut menyebabkan seorang pengendara motor tewas di tempat.
Pengendara motor yang tewas tersebut berinisial MA (22), warga Dusun Sumuran, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Tongas, Probolinggo.
Korban merupakan seorang buruh pabrik rokok di Surabaya yang hendak pulang ke rumah setelah mendapatkan libur awal Ramadan.
"Korbannya kerja di Surabaya mau pulang ke desanya," ujar Kapolsek Tongas, AKP Mugi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (23/3/2023).
MA pulang ke rumah mengendarai sepeda motor secara beriringan dengan temannya, Saiful Anam (20).
Baca juga: Update Tabrakan 2 Kereta Api di Yunani: 57 Orang Meninggal Dunia, Keluarga Jalani Tes DNA
Saiful bekerja di wilayah bangil, dan mereka berdua janjian untuk bertemu di wilayah Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
"Saya dan MA janjian bertemu di wilayah Bangil. Saya dan MA emang niatnya pulang ke rumah bersama-sama naik motor beriringan. Saya dan MA tinggal di satu dusun (Dusun Sumuran)," katanya, dikutip dari TribunProbolinggo.com.
Kejadian nahas itu berawal ketika sampai di perlintasan kereta api di Desa Tambakrejo, MA langsung menyebrang dari arah utara menuju ke selatan tanpa memperhatikan situasi sekitar.
Namun tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai korban berhenti di tengah rel.
Penyebabnya adalah ban sepeda motor korban mengalami selip di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di Desa Tambakrejo tersebut.
Pada saat yang sama dari arah barat melaju kencang Kereta Api Tawang Alun dengan jarak yang dekat langsung menabrak korban bersama sepeda motornya.
Korban sempat mendorong mundur Honda Scoopy putih Nopol N 6037 QJ untuk menghindari tabrakan, namun usaha tersebut sia-sia.
Tabrakan maut tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan yang Menewaskan Syabda dan Ibunya Hingga Dimakamkan Bareng Sang Nenek
"Posisi roda depan motor korban sudah berada di rel kereta api. Korban sempat menoleh ke arah barat usai mendengar klakson kereta. Menyadari ada kereta, dia lantas berupaya mendorong motornya ke belakang," ujar Saiful.
Kapolsek Tongas menambahkan, bahwa jarak kereta api dan korban hanya sekitar 5 meter.
"Korban dari arah utara mengendarai sepeda motor Scoopy, pas tepat ada Kereta Api Tawang Alun dari arah barat kurang lebih jaraknya 5 meter, sehingga kendaraan langsung berhenti dan tidak bisa berjalan, jelas AKP Mugi.
Pada saat kecelakaan maut itu terjadi, penjaga perlintasan rel tanpa palang pintu itu sedang menjalankan ibadah salat tarawih.
Korban meninggal di lokasi kejadian, kemudian jasad korban dibawa ke kamar jenazah di RSUD Tongas.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang) (TribunProbolinggo.com/Danendra Kusuma)