"Innailahi wainailahi rojiun, telah meninggal Ketua Masjid Jami An Nur Bapak Ir Purnomo Adjie.
Sebelum meninggal beliau memberikan kata sambutan dan pesan agar ibadah kita bulan ramadhan ini harus lebik baik dari sebelumnya dan meminta maaf kepada semua jamaah masjid," tulis keterangan beredar.
Diduga penulis narasi tersebut adalah saksi yang juga merupakan jamaah salat tarawih di masjid yang sama dengan Ir Purnomo Adjie.
"Rakaat pertama sholat taraweh berada di shaf pertama di belakang imam berjarak 5 jamaah dengan saya beliau roboh dengan posisi dalam keadaan sujud, dibantu oleh jamaah masjid dilarikan ke RS, namun Allah berkehendak lain.
Di hari pertama bulan Ramadhan insyaAllah beliau husnul khatimah. Aamiin," tulis keterangan dalam foto yang diunggah @promopalembang.
Kronologi meninggalnya Ir Purnomo Adjie
Masih dari TribunSumsel.com, belum diketahui pasti penyebab Ir Purnomo Adjie meninggal dunia.
Namun, mendiang sempat mengeluh sakit di bagian dada dan tampak kurang sehat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Usman (46) sebagai saksi yang saat itu salat persis di sebelah Ir Purnomo Adjie.
"Almarhum sempat memberikan sambutan dan ikut salat Isya berjamaah. Beliau juga memang ada keluhan sakit di dada, waktu salat juga keliatan dia nahan sakit, " ujar Usman saat dijumpai, Kamis (23/3/2023).
Dikenal sebagai pribadi yang ramah dan mudah bergaul, Ir Purnomo Adjie meninggal dunia dalam posisi sujud saat imam membacakan ayat pendek di rakaat pertama salat tarawih.
Baca juga: Sosok Ir Purnomo Adjie yang Meninggal saat Salat Tarawih di Masjid, Sempat Mengeluh Sakit Dada
Usman lantas menceritakan bagaimana detik-detik Ir Purnomo Adjie mengembuskan napas terakhir.
"Selesai Imam baca surat Al-Fatihah dan sedang membaca surat tiba-tiba almarhum jatuh perlahan dan posisinya sujud. Bukan rebahan, benar-benar sujud posisinya sampai selesai rakaat kedua tidak bangun lagi," ungkapnya.
Meskipun Ir Purnomo Adjie terjatuh dalam kondisi sujud, salat tarawih tetap berlanjut.