3. Pinjam Uang Rp 25 Juta & Sudah Dilunasi Rp 31 Jutaan, Mama Muda Malah Diajak Tidur Bareng di Hotel
RR seorang ibu muda di Kota Palembang akhirnya menempuh jalur hukum setelah diajak tidur di hotel oleh pria berinisial WY (60) yang meminjaminya uang Rp 25 juta.
RR melaporkan WY ke Polrestabes Palembang, Kamis (23/3/2023).
Mama muda itu tak terima dilecehkan oleh WY.
Apalagi utangnya sebesar Rp 25 juta kepada pria tersebut nyatanya sudah dilunasi.
Bahkan nominalnya lebih besar dari uang yang dipinjamnya, yakni total Rp 31.250.000.
Kasus ini bermula saat RR, warga Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar itu berkenalan dengan WY pada bulan Maret 2022.
Ketika itu WY bermaksud untuk menggunakan jasa pelaminan milik RR untuk hajatan pernikahan anak WY.
Saat mengetahui bahwa WY sering memberikan pinjaman uang kepada warga, RR pun bermaksud untuk meminjam uang sebesar Rp 25 juta.
Akhirnya disepakati WY memberikan pinjaman sebesar Rp 25 juta, tapi RR harus mengembalikan pinjaman itu total Rp 31.250.000.
Seiring berjalannya waktu, RR sudah melakukan cicilan sebanyak 7 kali, dengan total Rp 32 juta.
Namun ternyata WY masih menangih utangnya.
"Terakhir Februari telepon dan menangih utang pokok sebanyak 32 juta. Dia juga bilang jika tidak bisa bayar, mengajak saya tidur di hotel dan katanya utang bisa dibantu," ungkap RR saat memberikan keterangan kepada petugas di Polrestabes Palembang.
RR mengatakan, WY juga mengirim pesan singkat lewat aplikasi WhatsApp dan mengatakan "Kalau mau yang tadi (ke hotel) utang dianggap lunas."
"Setelah menelepon yang bersangkutan WA lagi pak, tetap menanyakan soal tidur di hotel," kata RR.
4. Fakta Meninggalnya Ir Purnomo Adjie, Saksi: Tahan Sakit dan Terjatuh dalam Posisi Sujud saat Tarawih
Kabar meninggalnya Purnama Hadi Suwito (61) Ketua Masjid Jami An Nur, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Sumatra Selatan menjadi viral di media sosial.
Pria yang dikenal dengan nama Ir Purnomo Adjie ini meninggal saat melaksanakan salat tarawih berjamaah di hari pertama Ramadhan 1444 H, atau pada Rabu (22/3/2023) malam.
Dikutip dari TribunSumsel.com, seorang saksi menyebut, Ir Purnomo Adjie roboh di rakaat pertama.
Ir Purnomo Adjie jatuh perlahan dalam posisi sujud hingga rakaat salat tersebut berakhir.
Jamaah lain kemudian langsung menolong Ir Purnomo Adjie untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun sesampainya di rumah sakit, nyawanya tak terselamatkan.
Kisahnya pun menjadi viral di media sosial lantaran Ir Purnomo Adjie dikenal sebagai sosok yang ramah dan aktif dalam kegiatan sosial.
Semasa hidup, almarhum membuat program pendidikan anak dan lansia untuk menghidupkan kegiatan di masjid.
Kepergian Ir Purnomo Adjie ini pun menjadi perhatian publik hingga viral di media sosial.
Viral di media sosial
Mulanya, kabar meninggalnya Ir Purnomo Adjie ramai diperbincangkan lantaran diposting oleh akun Instagram @promopalembang, Kamis (24/3/2023).
Akun tersebut mengunggah foto suasana lokasi kejadian meninggalnya Ir Purnomo Adjie.
Foto tersebut disertai narasi yang menerangkan kronologi singkat saat Ir Purnomo Adjie berpulang.
5.Viral Patung Bunda Maria Ditutup Terpal di Kulonprogo, Polisi Klaim Ada Kesalahpahaman
Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini S.H., S.I.K. menyampaikan, permohonan maaf atas viralnya penutupan patung Bunda Maria di Degolan Kulonprogo menggunakan terpal biru pada Rabu (22/3).
ia mengklaim, ada kesalahpahaman narasi yang dibuat anggotanya dalam menulis laporan.
"Ada kesalahpahaman atau gagal paham dari anggota kami dalam menulis laporan. Dan kami sudah dapat perintah dari Kapolda bahwa tidak ada ormas yang menggangu kenyamanan dan ketentraman utamanya di wilayah Kulonprogo dan bila ada, maka akan kami tindak," kata dia dalam konferensi pers yang digelar Kamis malam, seperti dikutip dari Tribunjogja.
Menurut Fajarini, penutupan patung setinggi kurang lebih 6 meter ini merupakan inisiatif pemilik.
"Patung Bunda Maria untuk sementara ditutup dengan terpal merupakan inisiatif dari pemilik rumah doa dan yang melakukan penutupan adalah dari keluarga dalam hal ini adalah adik kandung dari pemilik rumah doa," ujar Fajarini.
Dia menjelaskan, rumah doa tersebut selesai di bangun belum lama sekitar Desember 2022.
Pihak keluarga pun masih mengurus sosialisasi dengan masyarakat, Pemerintah Desa, maupun FKUB.
"Oleh karena itu pemilik yang domisili di Jakarta untuk menutup sementara di rumah doa tersebut. Sambil menunggu yang rencananya satu bulan kemudian setelah Lebaran akan di komunikasikan lagi bagaimana secara internal didiskusikan kemudian disosialisaikan kepada masyarakat," tuturnya.
(Tribunnews.com)