TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA- Tergiur penggandaan uang, Paryanto menyerahkan uangnya kepada Tuhai alias Tohari atau Mbah Slamet.
Total Paryanto menyerahkan uang Rp 70 juta kepada Slamet. Slamet berjanji akan menggandakan uang tersebut menjadi Rp 5 miliar.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Punya Tangan Kanan, Ini Perannya
"Akan tetapi tidak terlaksana," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).
Paryanto diketahui tewas di tangan Slamet karena diracun.
Menurut Kapolres, pelaku merencakan membunuh Paryanto Sejak Januari 2023.
Slamet merencakan pembunuhan karena korban menghubungi pelaku menagih janji penggandaan uang.
Slamet kemudian merayu korban supaya datang dan akan dikembalikan uangnya Rp 70 juta rupiah.
Baca juga: Motif Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Lakukan Pembunuhan, 11 Jasad Ditemukan Terkubur
Paryanto kemudian mengonfirmasikan akan datang ke tempat pelaku pada Senin (20/3/2023).
Pelaku siapkan obat tidur
Slamet kemudian memerintahkan Bodrex pada tanggal 12 Maret 2023 membeli 21 (dua puluh satu) butir obat tidur seharga Rp 2 juta.
Slamet merencakan meracuni korban pada Sabtu (18/3/2023).
Setelah Paryanto datang kerumah pelaku, pelaku mengatakan melakukan ritual di malam Jumat / Kamis malam tanggal 23 maret 2023 untuk menggandakan uang.
Baca juga: Korban Tewas Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Diduga Lebih 10, Korban Dikubur di Kebun
Selanjutnya pelaku mengajak korban ke Hotel Tirtajadi sebagai tempat korban menginap.
Di tengah perjalanan, pelaku memerintahkan korban membeli dua botol pocari sweat. Alasannya minuman tersebut sebagai sarana di malam Jumat tanggal 23 Maret 2023 bertemu dengan penjaga roh yang bisa menggandakan uang.