TRIBUNNEWS.COM, KALIMANTAN TIMUR - Nama Ida Dayak menjadi perbincangan karena jasanya mengobati pasien yang bermasalah dengan persendian dan tulang.
Ida Dayak berkeliling Indonesia dengan menjual minyak urut selama bertahun-tahun dan baru melakukan pengobatan kurang lebih 3 tahun belakangan.
Dilansir dari Tribun Kaltim, Ida Dayak merupakan warga transmigrasi di tahun 1995, bermukim di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
TribunKaltim.co berkesempatan menyambangi rumah Ida Dayak pada Rabu (5/4/2023) lalu di Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
Rumahnya sekitar 5 kilometer dari jalan utama Pasir Belengkong, dan berkisar 10 kilometer dari Ibukota Kabupaten Paser.
Saat menyambangi rumah Ida Dayak, TribunKaltim.co bertemu dengan sang anak tunggal Ida Dayak, bernama Herman Ida Andriani.
Herman saat itu ditemui tengah berada di lantai dua bangunan rumah milik ibunya yang sementara proses pembangunan.
“Ibu (Ida Dayak) minta tolong ke saya untuk fokus dulu merawat kebun sawit, sambil mengerjakan rumah ini,” kata Herman saat bercerita.
Memang rumah Ida Dayak di Desa Pasir Belengkong, tak jauh dari perkebunan sawit milik warga sekitar.
Rumah Ida Dayak adalah rumah transmigrasi pada umumnya, terbuat dari kayu, berkelir cat hijau.
Kondisi rumah Ida Dayak, saat ini sedang dalam perombakan.
Dari perombakan itu, hanya tersisa separuh badan rumah.
Sisanya lagi digunakan untuk membangun sebuah rumah beton, tepat di samping rumah Ida Dayak yang lama.
Rumah Ida dayak juga bersebelahan dengan rumah sang anak, Herman.
“Rumah beton yang sedang dibangun itu rencananya buat penginapan,” kata Herman.
Dari pengamatan TribunKaltim.co, ukuran rumah beton yang sedang dibangun itu berukurn 8x20 meter persegi.
Rencananya akan dibangun dengan 2 lantai dan masing-masing lantai memiliki 5 kamar.
Saat ini, pembangunan rumah beton itu berkisar 60 persen untuk lantai dasarnya.
Baca juga: Melihat dari Dekat Kediaman Ida Dayak, Rumah Sederhana yang Berjarak 150 Kilometer dari IKN
Jejeran kayu sungkai masih terlihat rapat di rumah yang sedang dibangun itu.
“Setelah semua rampung di lantai bawah, akan dilanjutkan pembangunan di lantai dua,” kata Herman.
Pengerjaan pembangunan rumah dilakukan oleh Herman, mengingat Sang Ibu sudah dua tahun lebih tak pulang ke Paser karena sibuk mengobati ke berbagai daerah.
Biaya pembangunan rumah dua lantai itu, kata Herman, juga dibantu oleh Ida Dayak.
“Kalau misalkan bahan bangunannya habis, saya nelpon ke ibu (Ida Dayak) dan ibu akan ngirim uang,” katanya.
Usut punya usut, menurut Herman, memang ada rencana Ida dayak untuk kembali ke Pasir Belengkong dan menetap sembari membuka layanan pengobatan.
Dan bangunan rumah yang berlantai dua tersebut rencananya akan dijadikan sebagai penginapan bagi pasien-pasien dari luar kota.
"Kalau rumahnya sudah jadi, kemungkinan ibu (Ida Dayak) akan menetap, karena bagaimanapun umur semakin tua jadi agak mengurangi pengobatan ke luar daerah," tandas Herman.
Berjarak 150 Km dari IKN Nusantara
Berlokasi di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, di sana lah kediaman Ida Dayak berada.
Jika melihat jaraknya melalui Google Maps, lokasi rumah Ida Dayak ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara sekitar 150 kilometer atau 4 jam ditempuh menggunakan mobil.
Rumah Ida Dayak tampak sederhana dan jauh dari kesan mewah, namun dapat dikatakan cukup luas.
Pengobatan Gratis
Ida Dayak pastikan pengobatan alternatifnya gratis, tak ada biaya pendaftaran dan tak berjualan minyak buatannya secara online.
Banyak oknum tak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan dari viralnya pengobatan Ida Dayak.
Sebagaimana diketahui, Ida Dayak sedang ramai dalam pemberitaan karena pengobatan alternatifnya yang disebut mampu menyembuhkan penyakit pasiennya.
Melalui channel YouTube Petualang Ibu Dayak, Ida Dayak menegaskan jika pengobatan alternatifnya gratis dan tak ada penjualan minyak urut secara online.
Ia juga menyebutkan tak memiliki nomor rekening.
"Nomor rekening saya nggak ada, nggak punya," ucap Ida Dayak.
Baca juga: Anak Ida Dayak Komentari Pengobatan Ibunya: Tidak Semua Penyakit Bisa Disembuhkan, Ibu Juga Tahu
Selain tak memiliki nomor rekening, Ibu Ida Dayak juga tegas mengatakan tak memiliki media sosial seperti Facebook atau Instagram.
"Saya tidak punya Facebook, tidak punya Instagram, apalagi nomor rekening, jadi itu atas nama Ibu Ida Andriani itu semua palsu, bukan, itu penipuan sudah," tegasnya.
Ida Dayak juga mengatakan jika dirinya tak pernah menjual online atau menerima uang dari siapapun.
"Karena saya tidak ada, tidak pernah dan tidak mau menjual online atau menerima uang dari siapapun dan tidak pernah saya meminta uang dari siapapun, rekening juga nggak punya jadi saya tidak pernah menerima uang dari siapapun," lanjutnya.
Sehingga, jika beredar media sosial atas nama Ida Andriani dengan modus penjualan minyak urut secara online dapat dipastikan penipuan.
"Berarti yang mengatasnamakan Ida Andriani, minta uang transfer, jualan online, itu Ida Andriani palsu, itu bohong, itu dia penipu," ucap Ibu Ida Dayak.
Tak hanya itu, dalam pengobatan Ida Dayak juga tidak ada biaya pendaftaran.
"Karena Ibu bertemu siapapun di mana pun tidak pernah untuk meminta uang harus antre, harus pakai duit bayar dengan uang ketemu Ibu, Ibu tidak pernah secara itu, nomor-nomor antre bayar-bayar tidak ada. Siapapun boleh ketemu langsung sama siapapun, tidak ada uang-uang tanpa bayar," ucapnya lagi.
Diketahui Ibu Ida Dayak menjual minyak racikan sendiri dengan biaya Rp50.000 per botol.
Meskipun begitu, Ida Dayak tidak menjualnya secara online.
"Oh enggak, kalau selain Ibu Ida langsung yang menjual, kalau bilang itu minyak Ibu Ida yang menjual siapapun atau secara online atau orang lain yang tidak dikenal itu bukan minyak Ibu Ida Dayak," ucap Ida Dayak.
Baca juga: Viral Ida Dayak, Panglima TNI: Itu Wujud Bakti Sosial TNI
Ibu Ida Dayak tidak akan menjual minyak buatannya jika belum mengobati orang tersebut secara langsung.
"Saya tidak mau menjual barang online, saya langsung mengobati orang secara langsung, menangani orang, baru saya boleh kasih minyaknya, baru boleh kita jual," lanjutnya.
Jika ada oknum yang menjualnya tanpa ditanganinya secara langsung, Ida Dayak menyebutkan tidak akan bertanggung jawab.
"Saya tidak mau bertanggung jawab apabila ada orang lain tapi menjual atas nama atau atas nama Ibu Ida, minyak Ibu Ida," tegasnya.
Ia juga mengatakan, channel resmi Ida Dayak hanyalah Arjuna Ganteng dan Petualang Ibu Dayak.
Sekilas Tentang Metode Pengobatan Ida Dayak
Dari video-video yang viral, Ida Dayak menunjukkan keahliannya dalam mengobati pasien patah tulang, lumpuh, dan stroke dengan sekali urut hingga sembuh di tempat.
Setiap kali melakukan pengobatan, Ida Dayak terlihat selalu menggunakan pakaian adat Dayak.
Sambil berjoget dan memakai minyak urut, Ida Dayak membuktikan kemampuannya itu.
Salah satu pasien yang ia tangani mengalami jari tangan yang bengkok, kemudian tampak Ida Dayak langsung mengobatinya.
Dalam pengobatan itu, Ida Dayak melakukannya tanpa bantuan alat medis.
Ia hanya mengoleskan minyak urut berwarna merah ke pasiennya.
Tak lama setelah dioleskan minak yang belakangan terkenal dengan minyak mintang itu tangan pasien yang diobati itu langsung kembali normal.
Ida Dayak tak membutuhkan tenaga ekstra dalam menyembuhkan pasiennya yang mengalami tangan bengkok.
Video-video ketika ia melakukan pengobatan tersebut juga dibagikan di akun TikTok pribadinya, @idadayak7.
Hampir setiap video yang ia posting ditonton berjuta-juta views.
Ida Dayak Awali Pengobatan dengan Ucapkan Lafaz Tahlil
Sebelumnya, Ida Dayak menasehati pasien yang ia obati tersebut.
Ia mengatakan bahwa jari kelingking pasien bengkok akibat dari sering melawan suami.
“Ini tangannya bengkung, akibat kalau suami minta gak mau,”
“Ini gara-gara melawan suami, begini akibatnya,” ujar Ida Dayak.
Selanjutnya Ida Dayak memulai pengobatannya itu dengan mengucap lafaz tahlil terlebih dahulu.
“Laa ilaha illallahu, ini tangannya sembuh ya,” ucapnya sembari beraksi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Ida Dayak Bangun Penginapan 2 Lantai di Paser, Rencana untuk Pasien dari Luar Kota