"Racun sianida ini reksinya sangat cepat, jadi bekerja di dalam perusakan sel itu antara satu hingga lima menit," ujar Kombes Slamet.
Kombes Slamet menjelaskan, korban terlebih dahulu diminta meminum clonidine.
"Ini merupakan modus dari pelaku. Ketika diberikan tablet kemudian ngantuk berarti gagal di dalam penggandaan uang," ujarnya.
Selanjutnya saat korban lengah, barulah korban diracuni potasium sianida oleh Mbah Slamet.
Hasil Autopsi
Setidaknya 9 jenazah korban pembunuhan telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.
Dalam pemeriksaaan tersebut, enam jenazah berjenis kelamin laki-laki, tiga orang berjenis kelamin perempuan.
Kombes Sumy Hastry Purwanti, Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng mengungkap waktu kematian korban antara 6 sampai 24 bulan.
Kondisi jasad, kata Kombes Sumy, dalam keadaan pembusukan lanjut.
"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," paparnya Selasa (4/4/2023) sore, mengutip TribunJateng.com.
Enam Jasad Berhasil Diidentifikasi
Enam jasad dari 12 korban Mbah Slamet berhasil diidentifikasi.
Identitas 6 dari 12 korban pembunuhan telah terungkap setelah ada laporan dari sejumlah warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya.
Berikut daftar 6 korban tewas yang dibunuh Mbah Slamet, dikutip dari wartakotalive.com: